WASHINGTON – Teror baru terus menghantui Amerika Serikat (AS) pasca-ledakan saat lomba Boston Marathon pada Senin lalu (15/4). Surat beracun giliran dikirimkan kepada Presiden AS Barack Obama dan seorang senator.
Aparat keamanan di AS bergerak cepat dalam mengusut dua aksi teror yang muncul bersamaan pada awal pekan ini tersebut. Yakni, ledakan bom di Kota Boston, Suffolk County, Negara Bagian Massachusetts, dan surat kaleng berisi bubuk risin (racun pembunuh).
Kemarin (18/4) aparat kepolisian membekuk seorang pria yang diduga kuat sebagai pengirim surat beracun kepada Obama. ’’Petugas kami meringkus tersangka yang bernama Paul Kevin Curtis Rabu sore (17/4) di kediamannya,’’ tutur FBI dalam pernyataan tertulis kemarin.
Curtis merupakan warga Kota Corinth, Alcorn County, Negara Bagian Mississippi. Selain kepada sang presiden, surat beracun itu juga dialamatkan kepada politikus Partai Republik, Senator Roger Wicker.
Sementara, ledakan hebat yang meluluhlantakkan pabrik pupuk di Texas, Amerika Serikat dipastikan menimbulkan korban jiwa. Namun belum ada angka pasti mengenai korban jiwa tersebut.
Menurut otoritas emergensi setempat, hampir 70 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam ledakan dahsyat yang terjadi pada Rabu, waktu setempat itu.
Direktur West Emergency Medical Services (EMS), George Smith mengatakan seperti dilansir CBS News, Kamis (18/4), sekitar 60 hingga 70 orang tewas dalam insiden di pabrik pupuk di kota West, sekitar 32 kilometer sebelah utara Waco ini.
Seorang staf rumah sakit di Waco mengatakan, pihaknya telah diberi tahu untuk bersiap menerima 100 orang yang terluka akibat insiden ini. Atas kejadian ini, lebih dari 2 ribu pelanggan di daerah tersebut mengalami pemadaman listrik.
Bom Boston
Untuk perkembangan, penyelidikan terhadap kasus ledakan bom di Boston berlanjut. Rabu malam, Obama menerbitkan kebijakan yang menjadi acuan bagi pemerintah pusat untuk mendukung investigasi lokal. Hingga kemarin polisi juga masih mengamati rekaman video dan gambar-gambar tak bergerak yang bisa jadi memberikan petunjuk soal pelaku.
Meski sudah mengantongi berbagai petunjuk, polisi masih memburu tersangkanya. Kemarin aparat juga membantah rumor yang mengatakan bahwa polisi telah menangkap satu pelaku aksi teror tersebut.(dwi/net/jpnn)