25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Demo Besar dengan Kekerasan Guncang Brasil

BRASILIA – Demonstrasi dan bentrokan karena kenaikan harga kebutuhan pokok tidak hanya pecah di Indonesia. Di Brasil, sekitar 200 ribu orang turun di jalanan ibu kota menolak kenaikan harga tiket bus. Kenaikan tarif sekitar Rp900 sudah cukup menyulut kemarahan massa hingga kekerasan meluas ke berbagai kota. Demonstrasi tersebut adalah yang terbesar di Brasil selama lebih dari dua dekade.

DEMONSTRASI: Ribuan pelajar Brasil turun  jalan untuk memprotes kenaikan harga tiket bus  Sao Paulo, Brasil.//Miguel SCHINCARIOL/AFP PHOTO
DEMONSTRASI: Ribuan pelajar Brasil turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga tiket bus di Sao Paulo, Brasil.//Miguel SCHINCARIOL/AFP PHOTO

Bagi demonstran yang telah mengubah jalanan di Sao Paulo dan Belo Horizonte menjadi medan perang, keputusan pemerintah setempat menaikkan harga tiket bus dari BRL 3.00 (Rp 13.653) menjadi BRL 3.20 (Rp 14.572) merupakan salah satu dari sejumlah kebijakan yang memberatkan rakyat. Menurut mereka, kenaikan harga itu menjadi satu lagi bukti bahwa pemerintah mengorbankan uang rakyat miskin dan membelanjakannya untuk proyek-proyek mewah.

Saat ini, Brasil sedang gencar-gencarnya membangun sejumlah stadion dan mempercantik infrastruktur jelang penyelenggaraan Piala Dunia tahun depan. Dua tahun kemudian, negeri samba tersebut juga menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. Bahkan, Piala Konfederasi kini sedang berlangsung.

Senin malam (17/6) waktu setempat, demonstran merangsek ke sejumlah kantor pemerintahan di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Salah satu gedung di Sao Paulo juga dibakar. Polisi merespons aksi masal itu dengan tindakan represif.

Tetapi, massa yang berhadapan langsung dengan polisi antihuru-hara mendirikan barikade untuk menghindari tembakan gas air mata dan peluru karet. Bentrokan serupa terjadi sejak akhir pekan lalu dan semakin meluas pada awal minggu ini.

Demonstrasi terbesar dilaporkan terjadi di Rio de Janeiro. Sekitar 100 ribu orang bergabung dengan demonstran yang melakukan aksi damai sebelumnya. Massa yang anarkistis juga berupaya menduduki gedung Kongres Nasional di ibu kota Brasilia. Namun, polisi berhasil membubarkannya di dekat Teluk Brasilia.

Seorang demonstran, Douglas Pinheiro, diciduk polisi dari tengah ribuan demonstran di Kota Victoria, Senin malam (17/6). Itu terjadi setelah aparat menyangka dirinya adalah salah satu pemimpin aksi. Dia lalu meyakinkan polisi bahwa tuduhan tersebut salah.
Bagi Pinheiro, isu keadilan sosial yang diusung demonstran kini semakin dalam dan lebih dari sekadar soal pajak atau pemborosan anggaran. ’’Kami juga berdemonstrasi bersama para perawat. Mereka memprotes buruknya sistem kesehatan di negeri ini. Mahasiswa juga mengeluhkan sistem pendidikan,’’ ujarnya.

Gelombang demonstrasi terjadi sejak awal bulan ini ketika warga Sao Paulo beraksi menolak kenaikan harga tiket bus. Pemerintah menyatakan, kenaikan harga itu masih jauh di bawah inflasi. Sebelumnya, pada Januari 2011, harga tersebut naik sebesar 15,5 persen. Aksi itu juga ditanggapi represif oleh aparat. (dos/jpnn)

BRASILIA – Demonstrasi dan bentrokan karena kenaikan harga kebutuhan pokok tidak hanya pecah di Indonesia. Di Brasil, sekitar 200 ribu orang turun di jalanan ibu kota menolak kenaikan harga tiket bus. Kenaikan tarif sekitar Rp900 sudah cukup menyulut kemarahan massa hingga kekerasan meluas ke berbagai kota. Demonstrasi tersebut adalah yang terbesar di Brasil selama lebih dari dua dekade.

DEMONSTRASI: Ribuan pelajar Brasil turun  jalan untuk memprotes kenaikan harga tiket bus  Sao Paulo, Brasil.//Miguel SCHINCARIOL/AFP PHOTO
DEMONSTRASI: Ribuan pelajar Brasil turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga tiket bus di Sao Paulo, Brasil.//Miguel SCHINCARIOL/AFP PHOTO

Bagi demonstran yang telah mengubah jalanan di Sao Paulo dan Belo Horizonte menjadi medan perang, keputusan pemerintah setempat menaikkan harga tiket bus dari BRL 3.00 (Rp 13.653) menjadi BRL 3.20 (Rp 14.572) merupakan salah satu dari sejumlah kebijakan yang memberatkan rakyat. Menurut mereka, kenaikan harga itu menjadi satu lagi bukti bahwa pemerintah mengorbankan uang rakyat miskin dan membelanjakannya untuk proyek-proyek mewah.

Saat ini, Brasil sedang gencar-gencarnya membangun sejumlah stadion dan mempercantik infrastruktur jelang penyelenggaraan Piala Dunia tahun depan. Dua tahun kemudian, negeri samba tersebut juga menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. Bahkan, Piala Konfederasi kini sedang berlangsung.

Senin malam (17/6) waktu setempat, demonstran merangsek ke sejumlah kantor pemerintahan di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Salah satu gedung di Sao Paulo juga dibakar. Polisi merespons aksi masal itu dengan tindakan represif.

Tetapi, massa yang berhadapan langsung dengan polisi antihuru-hara mendirikan barikade untuk menghindari tembakan gas air mata dan peluru karet. Bentrokan serupa terjadi sejak akhir pekan lalu dan semakin meluas pada awal minggu ini.

Demonstrasi terbesar dilaporkan terjadi di Rio de Janeiro. Sekitar 100 ribu orang bergabung dengan demonstran yang melakukan aksi damai sebelumnya. Massa yang anarkistis juga berupaya menduduki gedung Kongres Nasional di ibu kota Brasilia. Namun, polisi berhasil membubarkannya di dekat Teluk Brasilia.

Seorang demonstran, Douglas Pinheiro, diciduk polisi dari tengah ribuan demonstran di Kota Victoria, Senin malam (17/6). Itu terjadi setelah aparat menyangka dirinya adalah salah satu pemimpin aksi. Dia lalu meyakinkan polisi bahwa tuduhan tersebut salah.
Bagi Pinheiro, isu keadilan sosial yang diusung demonstran kini semakin dalam dan lebih dari sekadar soal pajak atau pemborosan anggaran. ’’Kami juga berdemonstrasi bersama para perawat. Mereka memprotes buruknya sistem kesehatan di negeri ini. Mahasiswa juga mengeluhkan sistem pendidikan,’’ ujarnya.

Gelombang demonstrasi terjadi sejak awal bulan ini ketika warga Sao Paulo beraksi menolak kenaikan harga tiket bus. Pemerintah menyatakan, kenaikan harga itu masih jauh di bawah inflasi. Sebelumnya, pada Januari 2011, harga tersebut naik sebesar 15,5 persen. Aksi itu juga ditanggapi represif oleh aparat. (dos/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/