BANGKOK – Naiknya Yingluck Shinawatra ke tampuk pimpinan pemerintahan Thailand membawa keuntungan tersendiri bagi mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang selama ini hidup dalam pelarian di luar negeri. Kemarin kakak kandung Yingluck tersebut mendapatkan kembali paspornya, meski ditentang keras oleh kelompok oposisi.
Kementerian Luar Negeri Thailand mengungkapkan, Thaksin memperoleh paspornya dari kedutaan besar Thailand di Abu Dhabi, Oktober lalu. Kepada BBC, dikatakan pula bahwa Thaksin bukan lagi dianggap sebagai ancaman bagi Negeri Gajah Putih.
Paspor Thaksin dicabut oleh pemerintahan sebelumnya, semasa PM Abhisit Vejjajiva. Namun, dia mendapatkan status kewarganegaraan dari Montenegro tahun lalu, sehingga tetap membuatnya bisa bepergian lintas negara.
Thaksin, yang hingga saat ini masih dicap sebagai sosok bermasalah, dilengserkan melalui kudeta militer pada 2006. Dia tinggal di Dubai untuk menghindari vonis dua tahun penjara dalam kasus korupsi yang dianggapnya bermotif politis.
“(Paspor) ini adalah dokumen biasa saja. Tidak ada kaitannya dengan status hukumnya (Thaksin). Hanya terkait dengan status kewarganegaraan,” terang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thani Thongphakdi.
“Tak ada lembaga negara, termasuk polisi, pengadilan, dan kementerian dalam negeri, yang menentang penerbitan kembali paspor Thaksin,” katanya.
Kabar penerbitan kembali paspor Thaksin tersebut memicu ketegangan pihak oposisi. Sebelumnya musuh politik Thaksin sudah terganggu dengan rencana pemerintah yang ingin mengajukan permohonan maaf dari raja untuk mantan perdana menteri. (afp/cak/ami/jpnn)