27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Peringati 64 Tahun Bertakhta dengan Diam Seribu Bahasa

Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej

HUA HIN, SUMUTPOS.CO – Raja Thailand Bhumibol Adulyadej kemarin (5/5) muncul di depan publik. Suatu momen yang jarang terjadi. Terlebih di tengah karut-marutnya pemerintahan Thailand saat ini.

Namun, bukan tanpa alasan sang raja keluar dari kediamannya. Dia tampil di depan umum untuk memperingati 64 tahun dirinya bertakhta di Thailand.

Raja yang terlama berkuasa di dunia itu sebenarnya memimpin sejak Juni 1946. Tepatnya ketika kakaknya yang menjadi raja sebelumnya meninggal. Namun, baru pada 5 Mei 1950 dia secara resmi naik takhta.

Selama ini, dia dianggap sebagai acuan moral dan bapak negara Thailand. Biasanya, ketika Thailand dilanda konflik, setiap ucapan dari pemimpin yang berusia 86 tahun itu dicermati secara khusus oleh berbagai pihak. Terlebih saat ini, ketika perdana menterinya, Yingluck Shinawatra, sedang digulingkan dan terlibat banyak kasus. Sayang, pada peringatan kemarin Bhumibol tak berbicara satu kata pun.

Meski begitu, rakyat Thailand tetap bersukacita menyambut sang raja di sepanjang jalan kota pantai Hua Hin. Istana dekat pantai di kota itu menjadi tempat tinggal raja sejak keluar dari rumah sakit Agustus tahun lalu. Mereka melambaikan bendera Thailand dan menyerukan “hidup raja” ketika iring-iringan kendaraan raja lewat. Mayoritas rakyat memakai baju berwarna kuning yang melambangkan warna raja.

Dalam acara tersebut Yingluck hadir bersama pejabat elite politik dan keluarga kerajaan. Termasuk di antaranya Pangeran Maha Vajiralongkorn. Raja hanya menggelar upacara sederhana di salah satu ruang istana. Dia menggunakan kursi roda selama acara berlangsung. Para pendeta yang hadir juga hanya membacakan doa pendek. (AFP/sha/c11/tia)

Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej

HUA HIN, SUMUTPOS.CO – Raja Thailand Bhumibol Adulyadej kemarin (5/5) muncul di depan publik. Suatu momen yang jarang terjadi. Terlebih di tengah karut-marutnya pemerintahan Thailand saat ini.

Namun, bukan tanpa alasan sang raja keluar dari kediamannya. Dia tampil di depan umum untuk memperingati 64 tahun dirinya bertakhta di Thailand.

Raja yang terlama berkuasa di dunia itu sebenarnya memimpin sejak Juni 1946. Tepatnya ketika kakaknya yang menjadi raja sebelumnya meninggal. Namun, baru pada 5 Mei 1950 dia secara resmi naik takhta.

Selama ini, dia dianggap sebagai acuan moral dan bapak negara Thailand. Biasanya, ketika Thailand dilanda konflik, setiap ucapan dari pemimpin yang berusia 86 tahun itu dicermati secara khusus oleh berbagai pihak. Terlebih saat ini, ketika perdana menterinya, Yingluck Shinawatra, sedang digulingkan dan terlibat banyak kasus. Sayang, pada peringatan kemarin Bhumibol tak berbicara satu kata pun.

Meski begitu, rakyat Thailand tetap bersukacita menyambut sang raja di sepanjang jalan kota pantai Hua Hin. Istana dekat pantai di kota itu menjadi tempat tinggal raja sejak keluar dari rumah sakit Agustus tahun lalu. Mereka melambaikan bendera Thailand dan menyerukan “hidup raja” ketika iring-iringan kendaraan raja lewat. Mayoritas rakyat memakai baju berwarna kuning yang melambangkan warna raja.

Dalam acara tersebut Yingluck hadir bersama pejabat elite politik dan keluarga kerajaan. Termasuk di antaranya Pangeran Maha Vajiralongkorn. Raja hanya menggelar upacara sederhana di salah satu ruang istana. Dia menggunakan kursi roda selama acara berlangsung. Para pendeta yang hadir juga hanya membacakan doa pendek. (AFP/sha/c11/tia)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/