BUENOS AIRES, SUMUTPOS.CO – Jaksa Penuntut Umum Alberto Nisman, 51, tidak bisa mengajukan tuntutan terhadap Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner, Senin (19/1). Hanya beberapa jam sebelum hearing (dengar pendapat, Red) sidang dimulai, Nisman ditemukan tidak bernyawa di apartemennya di Buenos Aires. Belum diketahui penyebab pasti kematiannya antara bunuh diri ataukah dibunuh. Namun, senjata yang merenggut nyawa Nisman bersama selongsong peluru didapati di dekat jenazahnya yang ditemukan pada Minggu malam (18/1).
“Pengawal Nisman sudah curiga ketika teleponnya tidak kunjung dijawab pada Minggu,” ujar pihak Kementerian Keamanan.
Karena takut terjadi apa-apa, para pengawal itu lantas menjemput ibu Nisman dan bersama-sama berusaha masuk ke apartemen milik Nisman. Saat itu pintu apartemen terkunci dari dalam dengan kunci masih menggantung di lubangnya. Setelah pintu dapat dibuka, mereka menemukan Nisman yang sudah tidak bernyawa di kamar mandi.
Tewasnya Nisman diduga berhubungan dengan kasus yang tengah ditanganinya. Seminggu yang lalu dia menuntut penyelidikan terhadap Presiden Kircher yang dituding menutupi peranan Iran dalam pengeboman Federasi Amal Yahudi Argentina (AMIA) di Buenos Aires pada 1994. Saat itu 85 orang dilaporkan tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Dia adalah kunci dalam hearing sidang kemarin.
Nisman menyelidiki kasus tersebut sejak 2004. Dia juga menuding mantan Presiden Argentina Carlos Menem yang berkuasa pada 1989″1999 membantu menghalangi penyelidikan atas kasus pengeboman AMIA tersebut. (AFP/BBC/sha/c14/ami)
BUENOS AIRES, SUMUTPOS.CO – Jaksa Penuntut Umum Alberto Nisman, 51, tidak bisa mengajukan tuntutan terhadap Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner, Senin (19/1). Hanya beberapa jam sebelum hearing (dengar pendapat, Red) sidang dimulai, Nisman ditemukan tidak bernyawa di apartemennya di Buenos Aires. Belum diketahui penyebab pasti kematiannya antara bunuh diri ataukah dibunuh. Namun, senjata yang merenggut nyawa Nisman bersama selongsong peluru didapati di dekat jenazahnya yang ditemukan pada Minggu malam (18/1).
“Pengawal Nisman sudah curiga ketika teleponnya tidak kunjung dijawab pada Minggu,” ujar pihak Kementerian Keamanan.
Karena takut terjadi apa-apa, para pengawal itu lantas menjemput ibu Nisman dan bersama-sama berusaha masuk ke apartemen milik Nisman. Saat itu pintu apartemen terkunci dari dalam dengan kunci masih menggantung di lubangnya. Setelah pintu dapat dibuka, mereka menemukan Nisman yang sudah tidak bernyawa di kamar mandi.
Tewasnya Nisman diduga berhubungan dengan kasus yang tengah ditanganinya. Seminggu yang lalu dia menuntut penyelidikan terhadap Presiden Kircher yang dituding menutupi peranan Iran dalam pengeboman Federasi Amal Yahudi Argentina (AMIA) di Buenos Aires pada 1994. Saat itu 85 orang dilaporkan tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Dia adalah kunci dalam hearing sidang kemarin.
Nisman menyelidiki kasus tersebut sejak 2004. Dia juga menuding mantan Presiden Argentina Carlos Menem yang berkuasa pada 1989″1999 membantu menghalangi penyelidikan atas kasus pengeboman AMIA tersebut. (AFP/BBC/sha/c14/ami)