ARIZONA – Lazimnya, perempuan akan berjuang mati-matian agar memiliki tubuh langsing. Namun tak demikian dengan Susanne Eman (32), dari Arizona, Amerika Serikat (AS).
Wanita itu justru terobsesi menjadi kaum hawa paling makmur sedunia. Demi mewujudkan keinginannya, Susanne setiap hari mengonsumsi 20 ribu kalori atau setara dengan 80 piring nasi putih.
Kini, Berat badan Sussane mencapai 330 kilogram. Untuk memecahkan rekor dunia, dia akan melipatgandakan bobotnya menjadi 730 kilogram. “Saya ingin meyakinkan untuk mencapai berat satu ton, bukanlah tidak mungkin bagi seseorang,” ujar Sussane. “Pemegang rekor sebelumnya mempunyai berat badan 730 kilogram. Jadi saya harus melampauinya,” katanya.
Dia menyebutkan bila dihitung pertumbuhan rata-rata bobot badannya, ia selalu mencapai 730 kilogram pada usia 41 atau 42 tahun. Susanne pergi ke supermarket sekali dalam sebulan bersama kedua putranya Gabriel (16) dan Brendin (12). Mereka menghabiskan waktu delapan jam mengisi enam troli dengan makanan.
“(Waktu belanja) ini seperti kerja seharian penuh,” kata Susanne yang mengendarai skuter untuk beraktivitas. Dia juga merasa yakin bahwa kondisinya akan tetap sehat meski mengalami obesitas.
Obsesi Susanne bermula saat dirinya tak mampu lagi menambah berat badannya dengan cara alami. Tahun lalu berat badannya hanya 222 kilogram karena tak mampu menambah bobotnya dengan cepat.
“Saya rasa, sebenarnya (tahun lalu), saya mulai menarik perhatian laki-laki. Dan hal itu membuat saya bahagia,” katanya.
Ibu rumah tangga, yang tidak bisa bekerja karena faktor berat badannya itu, mengklaim masih bisa tetap aktif dengan melakukan sejumlah latihan ringan dan memeriksakan kesehatannya secara teratur.
“Saya berjalan pelan-pelan setiap hari dan melakukan pemanasan serta olah raga setiap hari,” ungkapnya. “Otot saya harus kuat menahan berat badan saya,” tambahnya seperti dilansir DailyMail.
“Saya mengukur tekanan darah saya sekali seminggu. Dan setiap hari, setelah berolah raga, saya mengecek organ-organ vital lainnya. Saya menggunakan oximeter untuk mengukur konsentrasi oksigen di dalam aliran darah,” paparnya. (cak/ami/jpnn)