28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Soal Siswi London yang Gabung ISIS, Turki Kecam Inggris

SUMUTPOS.CO – Turki mengkritik pemerintah Inggris yang dinilai lamban memberi informasi tentang tiga siswi di London yang terbang ke Suriah, kemungkinan besar bergabung ke kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Shamima Begum dan Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana, 16 tahun, terbang ke Suriah melalui Istanbul sepekan lalu.

Ketiganya terbang dengan maskapai penerbangan Turkish Airlines dari bandara Gatwick.

Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc, mengatakan para aparat Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan seandainya mendapatkan informasi tentang tiga siswi tersebut lebih awal.

“Sangat disayangkan Inggris mengizinkan tiga siswi ini terbang ke Istanbul dan memberi tahu kami tiga hari kemudian,” kata Arinc.

“Mereka tidak melakukan langkah-langkah yang mestinya mereka ambil,” katanya.

Arinc mengatakan pencarian untuk menemukan ketiga siswi tersebut tengah dilakukan oleh aparat Turki.

“Harapan kami tentu saja adalah kami bisa menemukan mereka. Tapi kalau kami gagal, tentu bukan kesalahan kami, tapi kesalahan pemerintah Inggris,” kata Arinc. (BBC)

SUMUTPOS.CO – Turki mengkritik pemerintah Inggris yang dinilai lamban memberi informasi tentang tiga siswi di London yang terbang ke Suriah, kemungkinan besar bergabung ke kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

Shamima Begum dan Amira Abase, keduanya berusia 15 tahun, dan Kadiza Sultana, 16 tahun, terbang ke Suriah melalui Istanbul sepekan lalu.

Ketiganya terbang dengan maskapai penerbangan Turkish Airlines dari bandara Gatwick.

Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc, mengatakan para aparat Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan seandainya mendapatkan informasi tentang tiga siswi tersebut lebih awal.

“Sangat disayangkan Inggris mengizinkan tiga siswi ini terbang ke Istanbul dan memberi tahu kami tiga hari kemudian,” kata Arinc.

“Mereka tidak melakukan langkah-langkah yang mestinya mereka ambil,” katanya.

Arinc mengatakan pencarian untuk menemukan ketiga siswi tersebut tengah dilakukan oleh aparat Turki.

“Harapan kami tentu saja adalah kami bisa menemukan mereka. Tapi kalau kami gagal, tentu bukan kesalahan kami, tapi kesalahan pemerintah Inggris,” kata Arinc. (BBC)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/