32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

NATO Akui Bunuh Warga Sipil Libya

TRIPOLI- Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Libya. Pembunuhan itu dilakukan saat melakukan penyerangan ke pemukiman padat penduduk di Tripoli.
Pernyataan itu dilansir dari laman los Angles Times, Senin (20/6). NATO mengatakan terjadi kerusakan sistem persenjataan yang menyebabkan tembakan tidak mengarah dengan tepat.

Dalam serangan pada Minggu (19/6)  pagi itu menghancurkan sebuah apartemen. Reruntuhannya menimpa rumah warga yang kala itu tengah tertidur. Dilaporkan puluhan rumah hancur, korban tewas mencapai sembilan orang dan korban luka-luka 18 orang.

NATO mengatakan serangan tersebut seharusnya mengincar sebuah fasilitas militer, tapi melenceng ke pemukiman penduduk. “Mungkin ada kerusakan sistem senjata, yang menyebabkan terbunuhnya warga sipil,” ujar NATO dalam pernyataannya.

Tapi, pasukan NATO itu berdalih penyerangan tersebut. Awalnya bertujuan menghancurkan fasilitas militer Libya yang digunakan menggempur warga. Penyerangan juga dimaksudkan untuk membuat pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, keluar dari persembunyiannya.

“NATO sangat menyesalkan adanya korban warga sipil dan bekerja lebih baik dalam melakukan penyerangan terhadap rezim yang menggunakan kekerasan,” ujar komandan NATO di Libya, Charles Bouchard.
Ini adalah pertama kalinya NATO mengakui kesalahan dari pihak mereka. Namun, NATO membantah bahwa me reka menarget warga sipil dan mengatakan setiap misi direncanakan dan dilakukan dengan sangat teliti untuk menghindari korban sipil. (bbs/jpnn)

TRIPOLI- Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Libya. Pembunuhan itu dilakukan saat melakukan penyerangan ke pemukiman padat penduduk di Tripoli.
Pernyataan itu dilansir dari laman los Angles Times, Senin (20/6). NATO mengatakan terjadi kerusakan sistem persenjataan yang menyebabkan tembakan tidak mengarah dengan tepat.

Dalam serangan pada Minggu (19/6)  pagi itu menghancurkan sebuah apartemen. Reruntuhannya menimpa rumah warga yang kala itu tengah tertidur. Dilaporkan puluhan rumah hancur, korban tewas mencapai sembilan orang dan korban luka-luka 18 orang.

NATO mengatakan serangan tersebut seharusnya mengincar sebuah fasilitas militer, tapi melenceng ke pemukiman penduduk. “Mungkin ada kerusakan sistem senjata, yang menyebabkan terbunuhnya warga sipil,” ujar NATO dalam pernyataannya.

Tapi, pasukan NATO itu berdalih penyerangan tersebut. Awalnya bertujuan menghancurkan fasilitas militer Libya yang digunakan menggempur warga. Penyerangan juga dimaksudkan untuk membuat pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, keluar dari persembunyiannya.

“NATO sangat menyesalkan adanya korban warga sipil dan bekerja lebih baik dalam melakukan penyerangan terhadap rezim yang menggunakan kekerasan,” ujar komandan NATO di Libya, Charles Bouchard.
Ini adalah pertama kalinya NATO mengakui kesalahan dari pihak mereka. Namun, NATO membantah bahwa me reka menarget warga sipil dan mengatakan setiap misi direncanakan dan dilakukan dengan sangat teliti untuk menghindari korban sipil. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/