SINGAPURA “ Kiriman asap karena kebakaran di wilayah Dumai, Riau, membuat negara tetangga kita, Singapura, cemas. Meski kondisi serupa sudah sering terjadi ketika musim kemarau berlangsung, baru kali ini indeks pencemaran udara di Singapura mencapai titik mengkhawatirkan, yaitu 321.
Menurut Pollutant Standards Index (PSI), angka di atas 300 dianggap”berbahaya karena masuk kategori sangat tidak sehat. Itu adalah rekor tertinggi pencemaran udara di Singapura.
Kemarin hampir seluruh koran yang terbit di Singapura menulis kiriman asap dari Indonesia tersebut sebagai berita paling menonjol di halaman depan. Kecemasan masyarakat akan gangguan asap terlihat di berbagai tempat.
Di sepanjang Orchard Road, distrik paling padat pusat perbelanjaan, banyak wisatawan dan warga setempat yang terlihat mengenakan masker. Keluar stasiun kereta bawah tanah (MRT), para penumpang pun langsung buru-buru menutup mulut, baik dengan masker maupun sapu tangan.
Tourist bus yang atapnya terbuka “sehari-hari digunakan para wisatawan untuk berkeliling kota sambil menikmati pemandangan di seluruh penjuru Singapura” memang masih beroperasi. Namun, lantai atas bus yang didesain terbuka itu tampak kosong tanpa penumpang. Hanya tempat duduk di lantai bawah yang terisi wisatawan.
Jalur pedestrian yang biasanya penuh dengan para pejalan kaki juga terlihat lengang. Sebaliknya, di dalam mal dan pusat-pusat perbelanjaan, banyak orang yang tampak duduk-duduk guna menghindari asap.
Selain mengganggu jarak pandang, tebalnya asap membuat mata terasa pedih. Bahkan, bau seperti bekas kebakaran sangat menyengat. Karena khawatir terkena serangan sesak napas, seminggu terakhir masyarakat Singapura menyerbu toko obat untuk membeli masker. Banyak pembeli di beberapa toko obat Guardian di distrik Orchard yang kecele karena stok masker habis. (c5/lk/jpnn)
SINGAPURA “ Kiriman asap karena kebakaran di wilayah Dumai, Riau, membuat negara tetangga kita, Singapura, cemas. Meski kondisi serupa sudah sering terjadi ketika musim kemarau berlangsung, baru kali ini indeks pencemaran udara di Singapura mencapai titik mengkhawatirkan, yaitu 321.
Menurut Pollutant Standards Index (PSI), angka di atas 300 dianggap”berbahaya karena masuk kategori sangat tidak sehat. Itu adalah rekor tertinggi pencemaran udara di Singapura.
Kemarin hampir seluruh koran yang terbit di Singapura menulis kiriman asap dari Indonesia tersebut sebagai berita paling menonjol di halaman depan. Kecemasan masyarakat akan gangguan asap terlihat di berbagai tempat.
Di sepanjang Orchard Road, distrik paling padat pusat perbelanjaan, banyak wisatawan dan warga setempat yang terlihat mengenakan masker. Keluar stasiun kereta bawah tanah (MRT), para penumpang pun langsung buru-buru menutup mulut, baik dengan masker maupun sapu tangan.
Tourist bus yang atapnya terbuka “sehari-hari digunakan para wisatawan untuk berkeliling kota sambil menikmati pemandangan di seluruh penjuru Singapura” memang masih beroperasi. Namun, lantai atas bus yang didesain terbuka itu tampak kosong tanpa penumpang. Hanya tempat duduk di lantai bawah yang terisi wisatawan.
Jalur pedestrian yang biasanya penuh dengan para pejalan kaki juga terlihat lengang. Sebaliknya, di dalam mal dan pusat-pusat perbelanjaan, banyak orang yang tampak duduk-duduk guna menghindari asap.
Selain mengganggu jarak pandang, tebalnya asap membuat mata terasa pedih. Bahkan, bau seperti bekas kebakaran sangat menyengat. Karena khawatir terkena serangan sesak napas, seminggu terakhir masyarakat Singapura menyerbu toko obat untuk membeli masker. Banyak pembeli di beberapa toko obat Guardian di distrik Orchard yang kecele karena stok masker habis. (c5/lk/jpnn)