26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Yingluck Lindungi Istana Negara dari Banjir

BANGKOK-  Banjir  di ibu kota Thailand dikhawatirkan semakin meluas, hal itu diakibatkan tanggul di Sungai Chao Phraya jebol di bagian utara ibu kota. Air bah mencapai beberapa kilometer dari Bandara Udara Don Muang. Menghadapi itu, wilayah ibu kota akan dimasukkan banjir Jumat (21/10) malam.

Pasca adanya air bah yang menjebolkan Sungai Chao Phraya, Pemerintah berupaya mencari jalan keluar untuk mengeluarkan air. Kini, pemerintah berupaya mengalirkan air ke laut melalui wilayah pinggiran timur dan barat ibu kota Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra memerintahkan Kementerian Pertahanan dan tentara melindungi beberapa tempat penting termasuk Istana Negara, garis pelindung banjir, sejumlah unit utilitas, serta Bandar Udara Suvarnabhumi dan Don Mueang.

Nona cantik itu, membeberkan langkah tersebut perlu diambil untuk mempercepat operasi bantuan kemanusiaan. Kini, pemerintah berupaya untuk mengalirkan air yang menyebabkan banjir bandang di pusat wilayah pertanian, yang berada di tepi kota Bangkok.

Banjir itu merupakan bencana terburuk setidaknya dalam lima tahun terakhir. Sejumlah 342 orang dikonfirmasi telah tewas dan dua orang lain dinyatakan hilang dalam banjir yang menenggelamkan bagian utara negara itu selama tiga bulan.

Perdana Menteri Thailand itu telah meminta sebuah undang-undang bencana alam khusus, yang memberinya otoritas penuh untuk menjalankan rencana bantuan kemanusiaan atas bencana alam itu secara nasional.

Hukum yang ditetapkan pada 2007 itu, memberikan otoritas penuh kepada perdana menteri untuk memerintah pejabat di negeri itu. Mereka yang menolak untuk mengikuti perintah bisa dituntut atas tuduhan kelalaian dalam bertugas.
Undang undang itu menjadikan perdana menteri sebagai penanggung jawab operasi bantuan bencana, demikian Xinhua melaporkan.

Sebelumnya, akibat jebolnya tanggul itu, sekitar 1.700 warga mengungsi. Sementara wilayah Industru Bangkadee di utara Bangkok juga terendam. Banjir setinggi dua meter itu menggenangi hampir 30 perusahaan Jepang di tempat perindustrian itu.

Banjir juga melanda sebuah wilayah di Myanmar yang menyebabkan puluhan orang hilang. Sebagian besar korban hilang merupakan warga, yang tinggal di wilayah pinggiran sungai.

“Sekitar 60 orang hilang. Hingga kini akibat banjir yang melanda di Kota Pakokku,” ungkap seorang pejabat Myanmar dikutip AFP.

Pejabat tersebut menambahkan, beberapa rumah dan biara yang berada di sekitar pinggiran sungai juga hanyut terbawa aliran sungai yang meluap. Sebuah jembatan juga turut hancur akibat banjir. Banjir ini terjadi karena Myanmar dilanda hujan deras yang turun terus menerus dalam waktu beberapa hari belakangan. (bbs/jpnn)

BANGKOK-  Banjir  di ibu kota Thailand dikhawatirkan semakin meluas, hal itu diakibatkan tanggul di Sungai Chao Phraya jebol di bagian utara ibu kota. Air bah mencapai beberapa kilometer dari Bandara Udara Don Muang. Menghadapi itu, wilayah ibu kota akan dimasukkan banjir Jumat (21/10) malam.

Pasca adanya air bah yang menjebolkan Sungai Chao Phraya, Pemerintah berupaya mencari jalan keluar untuk mengeluarkan air. Kini, pemerintah berupaya mengalirkan air ke laut melalui wilayah pinggiran timur dan barat ibu kota Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra memerintahkan Kementerian Pertahanan dan tentara melindungi beberapa tempat penting termasuk Istana Negara, garis pelindung banjir, sejumlah unit utilitas, serta Bandar Udara Suvarnabhumi dan Don Mueang.

Nona cantik itu, membeberkan langkah tersebut perlu diambil untuk mempercepat operasi bantuan kemanusiaan. Kini, pemerintah berupaya untuk mengalirkan air yang menyebabkan banjir bandang di pusat wilayah pertanian, yang berada di tepi kota Bangkok.

Banjir itu merupakan bencana terburuk setidaknya dalam lima tahun terakhir. Sejumlah 342 orang dikonfirmasi telah tewas dan dua orang lain dinyatakan hilang dalam banjir yang menenggelamkan bagian utara negara itu selama tiga bulan.

Perdana Menteri Thailand itu telah meminta sebuah undang-undang bencana alam khusus, yang memberinya otoritas penuh untuk menjalankan rencana bantuan kemanusiaan atas bencana alam itu secara nasional.

Hukum yang ditetapkan pada 2007 itu, memberikan otoritas penuh kepada perdana menteri untuk memerintah pejabat di negeri itu. Mereka yang menolak untuk mengikuti perintah bisa dituntut atas tuduhan kelalaian dalam bertugas.
Undang undang itu menjadikan perdana menteri sebagai penanggung jawab operasi bantuan bencana, demikian Xinhua melaporkan.

Sebelumnya, akibat jebolnya tanggul itu, sekitar 1.700 warga mengungsi. Sementara wilayah Industru Bangkadee di utara Bangkok juga terendam. Banjir setinggi dua meter itu menggenangi hampir 30 perusahaan Jepang di tempat perindustrian itu.

Banjir juga melanda sebuah wilayah di Myanmar yang menyebabkan puluhan orang hilang. Sebagian besar korban hilang merupakan warga, yang tinggal di wilayah pinggiran sungai.

“Sekitar 60 orang hilang. Hingga kini akibat banjir yang melanda di Kota Pakokku,” ungkap seorang pejabat Myanmar dikutip AFP.

Pejabat tersebut menambahkan, beberapa rumah dan biara yang berada di sekitar pinggiran sungai juga hanyut terbawa aliran sungai yang meluap. Sebuah jembatan juga turut hancur akibat banjir. Banjir ini terjadi karena Myanmar dilanda hujan deras yang turun terus menerus dalam waktu beberapa hari belakangan. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/