KAIRO – Riak-riak perpecahan terus bermunculan di Mesir. Pada Minggu malam (20/1) waktu setempat atau kemarin dini hari WIB, sebuah gereja di Kairo ditembaki. Empat orang tewas. Itu adalah serangan kali pertama terhadap warga Kristen sejak lengsernya Presiden Muhammad Mursi.
Penembakan tersebut berlangsung ketika gereja itu menjadi tempat upacara pernikahan. Di antara korban tewas, ada seorang bocah 8 tahun. Selain itu, ada 17 orang lagi yang dilaporkan terluka.
’’Ada dua orang yang mengendarai sepeda motor. Salah seorang diketahui memberondongkan tembakan saat orang-orang mulai keluar setelah mengikuti pemberkatan pernikahan,’’ terang pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri.
Aparat keamanan lantas disiagakan di luar gereja. Di situ masih tampak jelas lubang bekas tembakan pada tembok. Sejumlah perempuan yang berpakaian hitam-hitam berkumpul di pintu masuk gereja untuk menyatakan dukacita terhadap para korban.
Salah seorang umat, Ayman Moussa, kepada AFP mengungkapkan bahwa tidak pernah ada pengamanan di gereja tersebut sejak Juni lalu.
Perdana Menteri Mesir Hazem Beblawi mengecam serangan itu dalam pernyataan resmi kabinet. Dia menyatakan bahwa aksi tersebut adalah sebuah ’’kejahatan keji’’ dan memerintah polisi untuk segera menangkap pelaku. ’’Aksi mengerikan seperti itu tidak akan berhasil memecah belah muslim dan Kristen,’’ tegasnya. (AFP/cak/c14/dos)
KAIRO – Riak-riak perpecahan terus bermunculan di Mesir. Pada Minggu malam (20/1) waktu setempat atau kemarin dini hari WIB, sebuah gereja di Kairo ditembaki. Empat orang tewas. Itu adalah serangan kali pertama terhadap warga Kristen sejak lengsernya Presiden Muhammad Mursi.
Penembakan tersebut berlangsung ketika gereja itu menjadi tempat upacara pernikahan. Di antara korban tewas, ada seorang bocah 8 tahun. Selain itu, ada 17 orang lagi yang dilaporkan terluka.
’’Ada dua orang yang mengendarai sepeda motor. Salah seorang diketahui memberondongkan tembakan saat orang-orang mulai keluar setelah mengikuti pemberkatan pernikahan,’’ terang pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri.
Aparat keamanan lantas disiagakan di luar gereja. Di situ masih tampak jelas lubang bekas tembakan pada tembok. Sejumlah perempuan yang berpakaian hitam-hitam berkumpul di pintu masuk gereja untuk menyatakan dukacita terhadap para korban.
Salah seorang umat, Ayman Moussa, kepada AFP mengungkapkan bahwa tidak pernah ada pengamanan di gereja tersebut sejak Juni lalu.
Perdana Menteri Mesir Hazem Beblawi mengecam serangan itu dalam pernyataan resmi kabinet. Dia menyatakan bahwa aksi tersebut adalah sebuah ’’kejahatan keji’’ dan memerintah polisi untuk segera menangkap pelaku. ’’Aksi mengerikan seperti itu tidak akan berhasil memecah belah muslim dan Kristen,’’ tegasnya. (AFP/cak/c14/dos)