CARACAS, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Damarys Ruiz. Pamor mantan Miss Sucre, salah satu negara bagian Venezuela, tersebut benar-benar hilang seiring dengan pudarnya kecantikan yang dimiliki. Sempat tenar di usia 26 tahun, sarjana hukum itu harus melewati 15 tahun terakhir kehidupannya sebagai gelandangan. Dan, di jalanan pula ajal menjemputnya.
Pekan ini tubuh renta Ruiz ditemukan tanpa nyawa di sebuah taman di Kota Caracas. Ironisnya, tidak ada seorang pun yang mengenali jasad mantan ratu kecantikan tersebut. Bahkan, tidak ada satu pun keluarga yang datang ke rumah sakit untuk mengidentifikasi mayat perempuan 68 tahun itu. ‘Belum ada yang mengambil jasadnya,’ kata petugas rumah sakit sebagaimana dikutip Daily Mail kemarin (22/5).
Rosalba Gomes, teman Ruiz selama dua tahun terakhir, menyebut lajang berambut panjang itu sebagai perempuan yang cantik luar dalam. ‘Dia adalah teman tua saya yang imut dan menyenangkan. Dia baik hati, berpengetahuan luas, dan cakap berbicara,’ tuturnya. Sebelum mengikuti kompetisi ratu ayu di tanah kelahirannya pada 1973, Ruiz adalah seorang pengacara.
‘Pekan ini saya berjumpa dengan dia dua atau tiga kali. Kami bercakap-cakap cukup lama. Saya suka mendengarkan dia bercerita tentang banyak hal. Termasuk humor dan kisah pilu kehidupannya,’ papar Gomes. Dia lantas menyatakan, sejak 2000 Ruiz menjadi gelandangan yang tidur di jalanan dan taman kota. Tetapi, dia kembali mendapatkan kebebasan yang selama ini direnggut kakaknya.
Begitu tenar, Ruiz yang tidak pernah punya kekasih tinggal dengan kakak laki-lakinya. Sejak saat itu penderitaannya bermula. Sang kakak yang tidak diketahui namanya tersebut memperlakukannya dengan sangat tidak baik. Dia dilarang keluar rumah dan sering tidak diberi makan. Kabarnya, sang kakak iri dengan kesuksesan Ruiz. Maka, dia pun menyiksa adiknya.
Sebenarnya, Ruiz pernah mengeluhkan kondisinya tersebut. Dalam wawancara dengan media pada 2005, dia menyatakan bahwa sang kakak sering memukulnya. Setiap hari dia juga hidup di bawah ancaman. ‘Saya berkali-kali menelepon polisi dan melaporkan kondisi saya. Tapi, mereka tidak pernah menindaklanjuti laporan saya itu,’ ungkapnya saat itu. Pada 2000, dia berhasil kabur dari rumah. (dailymail/hep/c19/ami)
Mantan Ratu Ayu Itu jadi Gelandangan, Meninggal di Jalan
CARACAS, SUMUTPOS.CO – Malang benar nasib Damarys Ruiz. Pamor mantan Miss Sucre, salah satu negara bagian Venezuela, tersebut benar-benar hilang seiring dengan pudarnya kecantikan yang dimiliki. Sempat tenar di usia 26 tahun, sarjana hukum itu harus melewati 15 tahun terakhir kehidupannya sebagai gelandangan. Dan, di jalanan pula ajal menjemputnya.
Pekan ini tubuh renta Ruiz ditemukan tanpa nyawa di sebuah taman di Kota Caracas. Ironisnya, tidak ada seorang pun yang mengenali jasad mantan ratu kecantikan tersebut. Bahkan, tidak ada satu pun keluarga yang datang ke rumah sakit untuk mengidentifikasi mayat perempuan 68 tahun itu. ‘Belum ada yang mengambil jasadnya,’ kata petugas rumah sakit sebagaimana dikutip Daily Mail kemarin (22/5).
Rosalba Gomes, teman Ruiz selama dua tahun terakhir, menyebut lajang berambut panjang itu sebagai perempuan yang cantik luar dalam. ‘Dia adalah teman tua saya yang imut dan menyenangkan. Dia baik hati, berpengetahuan luas, dan cakap berbicara,’ tuturnya. Sebelum mengikuti kompetisi ratu ayu di tanah kelahirannya pada 1973, Ruiz adalah seorang pengacara.
‘Pekan ini saya berjumpa dengan dia dua atau tiga kali. Kami bercakap-cakap cukup lama. Saya suka mendengarkan dia bercerita tentang banyak hal. Termasuk humor dan kisah pilu kehidupannya,’ papar Gomes. Dia lantas menyatakan, sejak 2000 Ruiz menjadi gelandangan yang tidur di jalanan dan taman kota. Tetapi, dia kembali mendapatkan kebebasan yang selama ini direnggut kakaknya.
Begitu tenar, Ruiz yang tidak pernah punya kekasih tinggal dengan kakak laki-lakinya. Sejak saat itu penderitaannya bermula. Sang kakak yang tidak diketahui namanya tersebut memperlakukannya dengan sangat tidak baik. Dia dilarang keluar rumah dan sering tidak diberi makan. Kabarnya, sang kakak iri dengan kesuksesan Ruiz. Maka, dia pun menyiksa adiknya.
Sebenarnya, Ruiz pernah mengeluhkan kondisinya tersebut. Dalam wawancara dengan media pada 2005, dia menyatakan bahwa sang kakak sering memukulnya. Setiap hari dia juga hidup di bawah ancaman. ‘Saya berkali-kali menelepon polisi dan melaporkan kondisi saya. Tapi, mereka tidak pernah menindaklanjuti laporan saya itu,’ ungkapnya saat itu. Pada 2000, dia berhasil kabur dari rumah. (dailymail/hep/c19/ami)