TEHERAN- Pemerintah Iran memindahkan centrifuge pengayaan nuklir ke fasilitas baru yang terletak di bunker bawah tanah. Langkah itu dilakukan untuk menghindari resiko serangan udara yang dilakukan musuh-musuh Iran.
Demikian disampaikan Wakil Presiden sekaligus kepala program nuklir Iran, Fereidoun Abbasi, seperti dilansir kantor berita Press TV, Senin (23/8) waktu setempat. Menurutnya, para ahli telah mulai memindahkan centrifuge dari fasilitas nuklir Natanz ke fasilitas nuklir baru, Fordo. “Pemindahan centrifuge dari Natanz ke Fordo dilakukan dengan pengawasan penuh dan sesuai dengan standar,” kata Abbasi.
Abbasi menerangkan kini fasilitas nuklir Fordo hampir rampung. Beberapa centrifuge yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke reaktor pengaya uranium dilaporkan telah dikirim ke fasilitas itu.
Fasilitas pengaya nuklir Fordo terletak di bawah tanah di pegunungan Provinsi Qom. Instalasi itu adalah kedua terbesar setelah Natanz. Abbasi mengatakan instalasi Fordo dibangun meningkatkan proses pengayaan uranium hingga 20 persen. Namun, produksi masih akan dilakukan di Natanz sampai instalasi Fordo benar-benar siap.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Victoria Nuland mengatakan tidak ada alasan yang jelas mengapa Iran perlu menambah pengayaan uraniumnya hingga 20 persen.
“Iran telah gagal memenuhi kewajibannya untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya hingga 3,5 persen. Sebanyak 20 persen tambahan uranium lagi jelas semakin menambah kecurigaan komunitas internasional akan niat di balik proyek ini,” kata Nuland.
Program nuklir Iran dikecam beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS). Mereka mengatakan Iran berpotensi membuat senjata nuklir dengan instalasi tersebut. Namun, pemerintahan Mahmoud Ahmadinejad membantah hal ini dan mengatakan nuklir mereka untuk keperluan pembangkit tenaga dan medis. (net/jpnn)