31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kecam AS, Ahmadinejad Diboikot

NEW YORK- Sebuah peristiwa menarik mewarnai Sidang Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS), Kamis waktu setempat (22/9). Delegasi Amerika Serikat (AS) walkout saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berpidato tentang Holocaust dan serangan 11 September 2001 alias 9/11.

Dalam pidatonya di hadapan negara-negara anggota PBB tersebut, Ahmadinejad kembali mengangkat isu sensitif tentang Holocaust. “Beberapa negara Eropa masih tetap menggunakan Holocaust, yang sudah berlalu selama enam dekade, sebagai alasan untuk memberikan bantuan terhadap Zionis (Israel),” kritik pemimpin 54 tahun tersebut seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (23/9).

Ahmadinejad juga memprotes keberpihakan AS terhadap Israel. Menurut dia, selama sekitar enam dekade terakhir, Negeri Paman Sam menganggap Israel sebagai negara yang istimewa. Karena itu, AS selalu membela Israel meskipun untuk mewujudkan hal tersebut, AS harus mengorbankan negara lain. Dia lantas menyebut konflik Israel dan Palestina sebagai salah satu contoh.

Para diplomat AS yang duduk di ruang sidang pun kebakaran jenggot begitu mendengar tudingan Ahmadinejad tersebut. Sebelum pidato 20 menit itu berakhir, delegasi AS beranjak dari kursi mereka dan meninggalkan ruang sidang begitu saja. Langkah tersebut lantas diikuti oleh delegasi 27 negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa (UE).

“Ahmadinejad diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi rakyatnya tentang kebebasan dan martabat negara, tapi dia malah menggunakannya untuk berpidato tentang teori konspirasi dan anti-Semit,” keluh Mark Kornblau, jubir misi AS di PBB. Komentar yang sama disampaikan para diplomat Eropa. Mereka menganggap pidato Ahmadinejad kali ini sudah keterlaluan.

Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron yang berpidato setelah Ahmadinejad juga mengkritik sikap orang nomor satu Iran tersebut. “Dia tidak mengatakan kepada kita semua bahwa dia memim pin sebuah negara yang sebenarnya punya hak untuk menerapkan kebebasan berpendapat, tapi tak bisa terwujud. Mereka membatasi kebebasan media dan menangkapi oposisi,” tandasnya.

Bersamaan dengan itu, sekitar 400 orang menggelar unjuk rasa di luar kompleks markas utama PBB. Di luar pagar baja yang melindungi kompleks tersebut, mereka memprotes rezim Ahmadinejad. Sambil mengusung spanduk bertuliskan People’s Mujahedeen Organization of Iran, mereka mengkritik represi yang dilakukan pemerintahan Ahmadinejad terhadap oposisi. (afp/ap/hep/ami/jpnn)

NEW YORK- Sebuah peristiwa menarik mewarnai Sidang Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS), Kamis waktu setempat (22/9). Delegasi Amerika Serikat (AS) walkout saat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berpidato tentang Holocaust dan serangan 11 September 2001 alias 9/11.

Dalam pidatonya di hadapan negara-negara anggota PBB tersebut, Ahmadinejad kembali mengangkat isu sensitif tentang Holocaust. “Beberapa negara Eropa masih tetap menggunakan Holocaust, yang sudah berlalu selama enam dekade, sebagai alasan untuk memberikan bantuan terhadap Zionis (Israel),” kritik pemimpin 54 tahun tersebut seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (23/9).

Ahmadinejad juga memprotes keberpihakan AS terhadap Israel. Menurut dia, selama sekitar enam dekade terakhir, Negeri Paman Sam menganggap Israel sebagai negara yang istimewa. Karena itu, AS selalu membela Israel meskipun untuk mewujudkan hal tersebut, AS harus mengorbankan negara lain. Dia lantas menyebut konflik Israel dan Palestina sebagai salah satu contoh.

Para diplomat AS yang duduk di ruang sidang pun kebakaran jenggot begitu mendengar tudingan Ahmadinejad tersebut. Sebelum pidato 20 menit itu berakhir, delegasi AS beranjak dari kursi mereka dan meninggalkan ruang sidang begitu saja. Langkah tersebut lantas diikuti oleh delegasi 27 negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa (UE).

“Ahmadinejad diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi rakyatnya tentang kebebasan dan martabat negara, tapi dia malah menggunakannya untuk berpidato tentang teori konspirasi dan anti-Semit,” keluh Mark Kornblau, jubir misi AS di PBB. Komentar yang sama disampaikan para diplomat Eropa. Mereka menganggap pidato Ahmadinejad kali ini sudah keterlaluan.

Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron yang berpidato setelah Ahmadinejad juga mengkritik sikap orang nomor satu Iran tersebut. “Dia tidak mengatakan kepada kita semua bahwa dia memim pin sebuah negara yang sebenarnya punya hak untuk menerapkan kebebasan berpendapat, tapi tak bisa terwujud. Mereka membatasi kebebasan media dan menangkapi oposisi,” tandasnya.

Bersamaan dengan itu, sekitar 400 orang menggelar unjuk rasa di luar kompleks markas utama PBB. Di luar pagar baja yang melindungi kompleks tersebut, mereka memprotes rezim Ahmadinejad. Sambil mengusung spanduk bertuliskan People’s Mujahedeen Organization of Iran, mereka mengkritik represi yang dilakukan pemerintahan Ahmadinejad terhadap oposisi. (afp/ap/hep/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/