29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Libya Rayakan Kemerdekaan

BENGHAZI- Setelah 42 tahun Libya dipimpin Muammar Kadhafi, mulai Minggu (23/10) resmi dinyatakan bebas dari rezim diktator dan warga menyebut, negaranya telah merdeka.

Menurut Reuters, deklarasi kemerdekaan Libya dari rezim Kadhafi dicanangkan pimpinan Dewan Transisi Nasional (NTC). Mereka, dijuluki kelompok pemberontak oleh rezim Kadhafi, kini tengah membentuk pemerintahan sementara dan menyiapkan Libya sebagai negara demokratis dengan berencana menyelenggarakan pemilu memilih pemimpin baru.

“Kami mencanangkan kepada seluruh dunia, kami telah membebaskan negara yang tercinta, berikut dengan kota-kotanya, desa-desanya, bukit-bukitnya, beserta semua gunung, gurun pasir, dan langitnya,” kata seorang pejabat NTC saat membuka perayaan pembebasan Libya di Benghazi, kota terbesar kedua di negara itu yang menjadi basis pergolakan anti Kadhafi sejak Februari lalu dan menjadi markas NTC.

Salah el Ghaza, pejabat NTC yang ikut memberi sambutan di hadapan puluhan ribu orang, menyatakan Libya mendapat berkah dari pimpinan Mustafa Abdel Jalil, yang memimpin NTC. “Allah telah memberkahi kita dengan Mustafa Abdel Jalil, yang patut mendapat tempat yang terhormat,” katanya.

Massa merayakan hari pembebasan ini dengan bernyanyi sambil mengibarkan bendera triwarna, bendera nasional Libya yang menggantikan bendera warna hijau polos yang digunakan rezim Kadhafi.

Sementara itu, pemakaman jenazah Kadhafi ditunda sampai ada kejelasan atas investigasi kematiannya. Menurut pejabat-pejabat NTC Libya, kapan dan di mana jenazah Kadhafi akan dikuburkan masih menunggu hasil investigasi Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  (bbs/jpnn)

BENGHAZI- Setelah 42 tahun Libya dipimpin Muammar Kadhafi, mulai Minggu (23/10) resmi dinyatakan bebas dari rezim diktator dan warga menyebut, negaranya telah merdeka.

Menurut Reuters, deklarasi kemerdekaan Libya dari rezim Kadhafi dicanangkan pimpinan Dewan Transisi Nasional (NTC). Mereka, dijuluki kelompok pemberontak oleh rezim Kadhafi, kini tengah membentuk pemerintahan sementara dan menyiapkan Libya sebagai negara demokratis dengan berencana menyelenggarakan pemilu memilih pemimpin baru.

“Kami mencanangkan kepada seluruh dunia, kami telah membebaskan negara yang tercinta, berikut dengan kota-kotanya, desa-desanya, bukit-bukitnya, beserta semua gunung, gurun pasir, dan langitnya,” kata seorang pejabat NTC saat membuka perayaan pembebasan Libya di Benghazi, kota terbesar kedua di negara itu yang menjadi basis pergolakan anti Kadhafi sejak Februari lalu dan menjadi markas NTC.

Salah el Ghaza, pejabat NTC yang ikut memberi sambutan di hadapan puluhan ribu orang, menyatakan Libya mendapat berkah dari pimpinan Mustafa Abdel Jalil, yang memimpin NTC. “Allah telah memberkahi kita dengan Mustafa Abdel Jalil, yang patut mendapat tempat yang terhormat,” katanya.

Massa merayakan hari pembebasan ini dengan bernyanyi sambil mengibarkan bendera triwarna, bendera nasional Libya yang menggantikan bendera warna hijau polos yang digunakan rezim Kadhafi.

Sementara itu, pemakaman jenazah Kadhafi ditunda sampai ada kejelasan atas investigasi kematiannya. Menurut pejabat-pejabat NTC Libya, kapan dan di mana jenazah Kadhafi akan dikuburkan masih menunggu hasil investigasi Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/