Tentu saja, rakyat menyambut bahagia uang tambahan yang mereka dapatkan itu. Ada yang langsung membeli telepon seluler terbaru, tas bermerek, berjalan-jalan ke luar negeri, membeli perhiasan, maupun melunasi utang. Beberapa pria menyisihkan uang bonus tersebut untuk menikah. Entah itu untuk kali pertama, kali kedua, atau ketiga. Intinya, penduduk Saudi sedang heboh mencari cara menghabiskan uang kejutan yang didapat dari dekrit kerajaan yang dikeluarkan Raja Salman tersebut.
“Hal pertama yang saya lakukan (setelah mendengar adanya bonus, Red) adalah pergi dan mengecek gudang persediaan,” ujar pemilik toko peralatan kemah di Buraida Abdulrahman Alsanidi. Dia berharap, dengan adanya bonus di hampir seluruh lapisan masyarakat itu, penjualan di tokonya bisa meningkat 30 persen.
Tagar #DuaKali_Gaji dalam bahasa Arab langsung diunggah mayoritas netizen Saudi. Mereka juga membuat gambar-gambar lucu untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada Raja Salman serta kegembiraan mereka. Salah satunya, gambar langit biru yang dipenuhi pesawat-pesawat. Gambar tersebut ditulisi ‘Bandara Saudi setelah dua kali gaji’.
Pro dan kontra terhadap pemberian bonus itu tetap ada. Analis dari Jadwa Investment Rakan Alsheikh mengungkapkan bahwa 90 persen dari pendapatan pemerintah berasal dari minyak. Jatuhnya harga emas hitam membuat penerimaan negara turun 20 persen. Jadwa Investment memprediksi bahwa pemerintah mengalami defisit USD 44,5 miliar (sekitar Rp 575,9 triliun) pada tahun ini. Dengan pengeluaran bonus tersebut, defisit bisa bertambah menjadi USD 67,2 miliar (Rp 869,3 triliun). Namun, pemerintah Saudi sepertinya tidak perduli. Sebab, mereka memiliki USD 700 miliar (Rp 9.042 triliun) cadangan devisa. (New York Times/ Refinery29/sha/c20/ami/jos/jpnn)