BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Perayaan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung akhirnya terlaksana. 22 kepala negara beserta ratusan delegasi dari 91 negara tersebut menjadi saksi komitmen mempererat kerja sama dua benua tersebut. Salah satunya, visi koordinasi yang dikemas dalam Bandung Message.
Pukul 07.37 WIB, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pun tiba di Bandara Internasional Husein Sastranegara dengan pesawat pribadinya bernama Athirah. Pesawat tersebut disusul, oleh beberapa pesawat negara lain. Seperti Myanmar Airlines (MAI) yang menampung Thein Sein dan Vietnam Airlines yang mengantar Truong Tan Sang.
Bagi kepala negara yang tak punya membawa pesawat khusus, mereka menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang mengerahkan tiga armada pesawatnya untuk antar jemput beberapa kepala negara. Salah satunya, Presiden Zimbabwe yang juga menjadi ketua Uni Afrika Robert Mugabe.
Setelah semua rombongan datang, acara Bandung Historical Walk pun dimulai. Pukul 09.45 terlihat beberapa tokoh politik Indonesia bermunculan. Misalnya, ketua DPD RI Irman Gusman dan Ketua MPR Zulkifli Hasan. Di tengah barisan depan pun terlihat Ketua DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
Barisan tersebut disusul oleh beberapa perwakilan yang menjadi utusan khusus. Misalnya, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane sebagai Presidennya Jacob Zuma yang gagal datang. Rombongan tersebut pun sempat berpose untuk media yang berada di seberang Gedung Merdeka.
Belum pula selesai, rombongan kepala negara yang ditandai dengan barisan pembawa bendera. Setelah itu, masih ada beberapa kelompok pengiring lainnya. Mulai dari marching band, perwakilan anak-anak, dan 50 model dari Bandung. Ditemani alunan Manuk Dadali dari paduan suara, Jokowi bersama sang istri Iriana Joko Widodo yang memimpin rombongan kepala negara.
Jokowi diapit oleh pasangan kepala negara dari Tiongkok dan Malaysia. Yakni, Xi Jinping bersama Peng Li Yuan; dan Dato Seri Najib Tun Razak bersama Rosmah Mansor. Yang menarik, Megawati hadir didampingi Puan Maharani untuk mengimbangi sosok Jusuf Kalla bersama istri Mufidah Kalla.
Sayangnya, ritual tersebut tak bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Banyak masyarakat yang penasaran ditahan hanya sampai jalan Braga sebelum jalur jalan Asia Afrika. Salah satunya, Teti Herawati, 50, wali salah satu murid SD Neger Merdeka yang sempat menyambut konvoi para kepala negara. “Sengaja datang setelah menyambut karena penasaran acara selanjutnya apa,” terangnya.
Sayangnya, dia harus kecewa karena sudah dicegat pasukan pengamanan sebelum mendekat. Padahal, dia punya kenangan tersendiri dengan KAA 20 tahun. Saat hamil ada peringatan 40 tahun KAA 1995 lalu, dia mengaku sempat bersalaman dengan mantan pimpinan Palestina Almarhum Yasser Arafat.
“Seenggaknya mobilnya dibukalah biar saya bisa dadah dadah. Tapi kebanyakan tertutup. Untungnya, Pak Jokowi sempat melambai,” terangnya.