Para sejarawan menyebut sumo sebagai olahraga tradisional paling kuno di Jepang. Konon, sumo ada sejak dua abad lalu. Lahir dan populer di Jepang, belakangan sumo menarik perhatian dunia. Bahkan, sejak 1990-an, Jepang kebanjiran pesumo asing. Rata-rata, mereka khusus datang ke negeri yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe itu untuk belajar sumo.
Lantaran jumlah pesumo asing lebih banyak ketimbang pesumo Jepang, tidak heran jika JSA sulit mendapatkan yokozuno dalam negeri. Karena itu, kemenangan Kisenosato akhir pekan lalu seakan menjadi obat bagi JSA. ”Dari lubuk hati terdalam, saya bangga akhirnya kami punya yokozuno. Kisenosato punya keahlian dan kemampuan yang layak terukir dalam sejarah,” ujar Wakil Kepala Kabinet Jepang Koichi Hagiuda.
Jika Hagiuda dan JSA menganggap kemenangan Kisenosato sebagai akhir penantian, tidak demikian dengan sang yokozuno. Dia justru merasa sedang mengawali perjalanan panjang. Sebab, sebagai yokozuno, dia kini menjadi sorotan masyarakat. Jadi, dia tidak bisa sembarang bersikap atau bertutur kata. ”Pergulatan yang sesungguhnya baru saja dimulai,” tuturnya, lantas tersenyum. (afp/bbc/hep/c16/any/jpnn)