30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Buru Kadhafi di Kota Kelahiran

Bab Al Aziziya Dijarah, Aset Libya di Luar Negeri Dicairkan

TRIPOLI – Kendati 95 persen wilayah Libya telah dikuasai plus ada iming-iming hadiah uang USD 1,7 juta (sekitar Rp 14 miliar) untuk yang bisa menangkap Kadhafi hidup atau mati, tetap saja pemberontak hingga kemarin masih buta tentang lokasi diktator tersebut bersembunyi. Untuk itu, mereka meningkatkan gedoran ke wilayah-wilayah yang masih dikuasai loyalis sang diktator.

Sebab, diduga Kadhafi bersama keluarga dan orang-orang dekatnya bersembunyi di tempat-tempat tersebut. Perbatasan yang mengarah ke Aljazair di sebelah barat Libya serta Chad, Niger, dan Mali di sisi selatan negeri Afrika Utara itu juga disisir. Sebab, negara-negara tersebut hingga kini masih mengakui kepemimpinan sang kolonel.

Satu di antara wilayah yang digempur tersebut adalah Abu Saleem di pinggiran sebelah timur Tripoli. Khamis Kadhafi, salah seorang anak Kadhafi yang dipercaya memimpin sebuah brigade elite, diduga berada di area tersebut. Gempuran juga diarahkan ke Sabha, kota di tengah gurun di sebelah selatan Tripoli.

Di kawasan itulah nenek moyang Kadhafi berasal dan dia mendapat dukungan luas dari su ku-suku gurun pasir yang bercokol di tempat tersebut. Pemberontak juga mengincar Sirte, kota kelahiran mantan pemimpin berusia 69 tahun itu.

Sedangkan laju pasukan pemberontak ke Sirte juga dihadang loyalis Kadhafi di Abu Jawad, kota yang terletak di antara Tripoli dan Sirte. Dua kubu saling beradu tembakan roket.  “Pasukan Kadhafi masih tetap melawan, kami terkejut. Kami awalnya menduga mereka akan menyerah seiring dengan jatuhnya Tripoli,” kata Fawzi Bukatif, komandan militer pemberontak, kepada AFP.

Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi kelompok pemberontak yang telah diakui lebih dari 30 negara di dunia sebagai pemegang kekuasaan sah di Libya, mulai bergerilya mencari bantuan sebesar USD 2,5 miliar (Rp 21,25 triliun). Kabar baik bagi mereka, sejumlah negara yang ditempati aset-aset milik keluarga dan kroni Kadhafi bersedia mencairkan aset tersebut.

Satu diantaranya adalah Italia. Perdana Menteri Silvio Berlusconi, seperti dikutip Washington Post, berjanji mencairkan aset sebesar USD 505 juta (Rp 4,3 triliun). Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox juga mengabarkan bah wa Afrika Selatan, yang dikenal dekat dengan Kadhafi, akan men cairkan aset senilai USD 500 juta (Rp 4,2 triliun). Begitu pula AS yang tinggal menunggu pengesahan di tingkat legislatif.

Sementara itu, jatuhnya Bab Al Aziziya, kompleks kediaman Kadhafi, membuat banyak tentara pemberontak bernafsu menjelajah tempat seluas 2,4 kilometer persegi tersebut. Di sana mereka menemukan taman fantasi mewah seindah Neverland seperti yang dulu dimiliki mendiang Michael Jackson. (c11/ttg/jpnn)

Bab Al Aziziya Dijarah, Aset Libya di Luar Negeri Dicairkan

TRIPOLI – Kendati 95 persen wilayah Libya telah dikuasai plus ada iming-iming hadiah uang USD 1,7 juta (sekitar Rp 14 miliar) untuk yang bisa menangkap Kadhafi hidup atau mati, tetap saja pemberontak hingga kemarin masih buta tentang lokasi diktator tersebut bersembunyi. Untuk itu, mereka meningkatkan gedoran ke wilayah-wilayah yang masih dikuasai loyalis sang diktator.

Sebab, diduga Kadhafi bersama keluarga dan orang-orang dekatnya bersembunyi di tempat-tempat tersebut. Perbatasan yang mengarah ke Aljazair di sebelah barat Libya serta Chad, Niger, dan Mali di sisi selatan negeri Afrika Utara itu juga disisir. Sebab, negara-negara tersebut hingga kini masih mengakui kepemimpinan sang kolonel.

Satu di antara wilayah yang digempur tersebut adalah Abu Saleem di pinggiran sebelah timur Tripoli. Khamis Kadhafi, salah seorang anak Kadhafi yang dipercaya memimpin sebuah brigade elite, diduga berada di area tersebut. Gempuran juga diarahkan ke Sabha, kota di tengah gurun di sebelah selatan Tripoli.

Di kawasan itulah nenek moyang Kadhafi berasal dan dia mendapat dukungan luas dari su ku-suku gurun pasir yang bercokol di tempat tersebut. Pemberontak juga mengincar Sirte, kota kelahiran mantan pemimpin berusia 69 tahun itu.

Sedangkan laju pasukan pemberontak ke Sirte juga dihadang loyalis Kadhafi di Abu Jawad, kota yang terletak di antara Tripoli dan Sirte. Dua kubu saling beradu tembakan roket.  “Pasukan Kadhafi masih tetap melawan, kami terkejut. Kami awalnya menduga mereka akan menyerah seiring dengan jatuhnya Tripoli,” kata Fawzi Bukatif, komandan militer pemberontak, kepada AFP.

Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi kelompok pemberontak yang telah diakui lebih dari 30 negara di dunia sebagai pemegang kekuasaan sah di Libya, mulai bergerilya mencari bantuan sebesar USD 2,5 miliar (Rp 21,25 triliun). Kabar baik bagi mereka, sejumlah negara yang ditempati aset-aset milik keluarga dan kroni Kadhafi bersedia mencairkan aset tersebut.

Satu diantaranya adalah Italia. Perdana Menteri Silvio Berlusconi, seperti dikutip Washington Post, berjanji mencairkan aset sebesar USD 505 juta (Rp 4,3 triliun). Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox juga mengabarkan bah wa Afrika Selatan, yang dikenal dekat dengan Kadhafi, akan men cairkan aset senilai USD 500 juta (Rp 4,2 triliun). Begitu pula AS yang tinggal menunggu pengesahan di tingkat legislatif.

Sementara itu, jatuhnya Bab Al Aziziya, kompleks kediaman Kadhafi, membuat banyak tentara pemberontak bernafsu menjelajah tempat seluas 2,4 kilometer persegi tersebut. Di sana mereka menemukan taman fantasi mewah seindah Neverland seperti yang dulu dimiliki mendiang Michael Jackson. (c11/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/