29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pulang Ajukan Keanggotan PBB, Abbas Dielu-elukan

RAMALLAH – Ribuan orang warga Palestina mengelu-elukan dan menyambut Presiden Mahmoud Abbas kemarin (25/9) setelah pulang dari New York untuk menyampaikan surat pengajuan sebagai anggota penuh PBB di sela sidang Majelis Umum (MU) organisasi bangsa-bangsa tersebut. Acara penyambutan yang berlangsung di markas Abbas di Kota Ramallah, Tepi Barat, benar-benar gegap gempita.

Abbas tiba di Ramallah lewat Amman, Jordania, setelah terbang dari New York. Reporter AFP menyaksikan Abbas turun dari iring-iringan kendaraan yang membawa dirinya dan memasuki Muqataa. Dia berjalan diikuti pasukan kehormatan kepresidenan. Kemudian menuju makam pendahulunya, almarhum Yasser Arafat, untuk meletakkan karangan bunga.
“Dengan jiwa dan darah, kami akan dan siap berkorban untukmu, Palestina,” seru massa saat menyambut Abbas.

Tokoh berusia 76 tahun itu lalu menceritakan permohonan yang dia kirimkan ke PBB pada Jumat lalu (23/9) supaya negara Palestina diakui sebagai anggota penuh.  “Kami sengaja pergi ke PBB membawa harapan dan mimpi. Juga, ambisi, penderitaan, visi, maupun kebutuhan Palestina merdeka,” paparnya.

Dia menjelaskan Palestina tidak akan bersedia mengadakan pembicaraan damai dengan Israel jika pemerintahnya tak menghentikan total pembangunan permukiman Yahudi di Palestina.

Sementara itu, usulan tersebut justru disambut baik oleh Tel Aviv. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan Israel harus menerima proposal tersebut tanpa mengajukan persyaratan apapun. Khawatir usulan Palestina mendapatkan status merdeka dari PBB, pemimpin Israel menilai usulan AS, Eropa, Rusia, dan PBB sebuah kemenangan. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

RAMALLAH – Ribuan orang warga Palestina mengelu-elukan dan menyambut Presiden Mahmoud Abbas kemarin (25/9) setelah pulang dari New York untuk menyampaikan surat pengajuan sebagai anggota penuh PBB di sela sidang Majelis Umum (MU) organisasi bangsa-bangsa tersebut. Acara penyambutan yang berlangsung di markas Abbas di Kota Ramallah, Tepi Barat, benar-benar gegap gempita.

Abbas tiba di Ramallah lewat Amman, Jordania, setelah terbang dari New York. Reporter AFP menyaksikan Abbas turun dari iring-iringan kendaraan yang membawa dirinya dan memasuki Muqataa. Dia berjalan diikuti pasukan kehormatan kepresidenan. Kemudian menuju makam pendahulunya, almarhum Yasser Arafat, untuk meletakkan karangan bunga.
“Dengan jiwa dan darah, kami akan dan siap berkorban untukmu, Palestina,” seru massa saat menyambut Abbas.

Tokoh berusia 76 tahun itu lalu menceritakan permohonan yang dia kirimkan ke PBB pada Jumat lalu (23/9) supaya negara Palestina diakui sebagai anggota penuh.  “Kami sengaja pergi ke PBB membawa harapan dan mimpi. Juga, ambisi, penderitaan, visi, maupun kebutuhan Palestina merdeka,” paparnya.

Dia menjelaskan Palestina tidak akan bersedia mengadakan pembicaraan damai dengan Israel jika pemerintahnya tak menghentikan total pembangunan permukiman Yahudi di Palestina.

Sementara itu, usulan tersebut justru disambut baik oleh Tel Aviv. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan Israel harus menerima proposal tersebut tanpa mengajukan persyaratan apapun. Khawatir usulan Palestina mendapatkan status merdeka dari PBB, pemimpin Israel menilai usulan AS, Eropa, Rusia, dan PBB sebuah kemenangan. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/