30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Menantu Bin Laden Bersalah ‘Membunuh’ Warga AS

Sulaiman Abu Ghaith menikah dengan putri tertua Osama bin Laden, Fatima.
Sulaiman Abu Ghaith menikah dengan putri tertua Osama bin Laden, Fatima.

SUMUTPOS.CO – Menantu mendiang Osama bin Laden dinyatakan bersalah bersekongkol membunuh warga Amerika Serikat dengan perannya sebagai juru bicara al-Qaida.

Sulaiman Abu Ghaith -yang menikah dengan putri tertua bin Laden, Fatima- merekam video propaganda yang digunakan untuk merekrut anggota baru.

Dia merupakan salah satu tokoh penting yang terkait dengan al-Qaida yang menghadapi pengadilan sipil dengan dakwaan terorisme.

Saat vonis dibacakan, Rabu 26 Maret, Abu Ghaith tampak tetap tenang.

Sebelum meninggalkan ruang sidang dia tampak berbalik memandang seorang pengunjung, yang merupakan teman lamanya di Kuwait, dan tersenyum.

Abu Ghaith ditangkap di Yordania tahun lalu dan diekstradisi ke Amerika Serikat dengan ancaman maksimal hukuman seumur hidup.

Jaksa penuntut Preet Bharara dalam pernyatannya menggarapkan vonis ini akan membantu menenangkan para korban al-Qaida.

”Dia lebih daripada sekedar menteri propaganda Osama bin Laden,” kata Bharara seperti dikutip kantor berita AP.

Beberapa jam setelah serangan 11 September 2001, Abu Ghaith menggunakan posisinya untuk membujuk orang lain agar masuk al-Qaida untuk membunuh lebih banyak warga AS.

Penasehat hukum Abu Ghaith, Stanley Cohen, mengatakan akan mengajukan banding. (NET)

Sulaiman Abu Ghaith menikah dengan putri tertua Osama bin Laden, Fatima.
Sulaiman Abu Ghaith menikah dengan putri tertua Osama bin Laden, Fatima.

SUMUTPOS.CO – Menantu mendiang Osama bin Laden dinyatakan bersalah bersekongkol membunuh warga Amerika Serikat dengan perannya sebagai juru bicara al-Qaida.

Sulaiman Abu Ghaith -yang menikah dengan putri tertua bin Laden, Fatima- merekam video propaganda yang digunakan untuk merekrut anggota baru.

Dia merupakan salah satu tokoh penting yang terkait dengan al-Qaida yang menghadapi pengadilan sipil dengan dakwaan terorisme.

Saat vonis dibacakan, Rabu 26 Maret, Abu Ghaith tampak tetap tenang.

Sebelum meninggalkan ruang sidang dia tampak berbalik memandang seorang pengunjung, yang merupakan teman lamanya di Kuwait, dan tersenyum.

Abu Ghaith ditangkap di Yordania tahun lalu dan diekstradisi ke Amerika Serikat dengan ancaman maksimal hukuman seumur hidup.

Jaksa penuntut Preet Bharara dalam pernyatannya menggarapkan vonis ini akan membantu menenangkan para korban al-Qaida.

”Dia lebih daripada sekedar menteri propaganda Osama bin Laden,” kata Bharara seperti dikutip kantor berita AP.

Beberapa jam setelah serangan 11 September 2001, Abu Ghaith menggunakan posisinya untuk membujuk orang lain agar masuk al-Qaida untuk membunuh lebih banyak warga AS.

Penasehat hukum Abu Ghaith, Stanley Cohen, mengatakan akan mengajukan banding. (NET)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/