26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gudang Senjata Meledak, 28 Tewas

Yaman Semakin Rusuh

SANAA – Sebuah gudang senjata yang berlokasi tak jauh dari permukiman di Sanaa, Yaman, meledak, Kamis (26/5). Gudang senjata yang meledak itu milik kaum penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

Gudang itu disebut-sebut milik kelompok suku al-Ahmar yang merupakan kelompok penentang terkuat Presiden Ali Abdullah Saleh. Tapi, pihak al-Ahmar membantah pernyataan pemerintah itu. Menurut mereka, korban tewas itu akibat serangan tentara pemerintah ke kawasan pemukiman. Kementerian Pertahanan Yaman menyebutkan korban tewas dalam peristiwa itu mencapai 28 orang.

Pertempuran antara pasukan pro-pemerintah dengan pihak Al-Ahmar sudah berlangsung di Sanaa selama empat hari terakhir. Setidaknya 109 orang tewas dari kedua pihak.

Pertempuran yang dikhawatirkan mengarah pada perang kota itu pecah setelah tentara Saleh menyerbu kompleks kediaman Sheik Sadeq al-Ahmar, Senin (23/5).

Pasukan al-Ahmar berhasil menduduki setidaknya sembilan gedung kementerian sementara tentara pemerintah membalasnya dengan tembakan tak henti ke kompleks kediaman al-Ahmar di pusat kota Sanaa.
Pemerintah Yaman kian meningkatkan kampanye melawan al-Ahmar dengan cara mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pemimpin suku lainnya.

Sebelumnya, bentrokan antara para pendukung dan penentang Presiden Ali Abdullah Saleh berkecamuk di ibu kota Sanaa, Kamis menewaskan empat warga sipil lagi, kata kantor berita resmi Saba.
Bentrokan itu menghadapkan pasukan keamanan loyalis ke pemimpin suku Syekh Sadiq al-Ahmar yang berunjuk rasa kepada oposisi, Maret lalu dan berpusat di bandara, sebelah utara kabupaten Arhad.
Pertempuran memicu bandara akan ditutup pada Rabu malam dan penerbangan dialihkan, kata sumber-sumber penerbangan dan suku-suku.

Direktur bandara, Naji al-Marqab bersikeras fasilitasnya berfungsi dengan normal pada Kamis, menurut laporan Saba.

Sementara itu dari Washington, Amerika Serikat (AS) memerintahkan semua diplomat dan anggota keluarga kedutaan untuk meninggalkan Yaman di tengah-tengah meningkatkan aksi kekerasan antara kelompok loyalis dan penentang Presiden Ali Abdullah Saleh, kata Departemen Luar Negeri, Rabu. (bbs/jpnn)
“Tingkat ancaman terhadap keamanan di Yaman sangat tinggi akibat kegiatan teroris dan kerusuhan sipil. Di sana sedang berlangsung kerusuhan sipil di seluruh negeri dan protes besar-besaran di kota-kota besar,” kata Departemen Luar Negeri. (bbs/jpnn)

Yaman Semakin Rusuh

SANAA – Sebuah gudang senjata yang berlokasi tak jauh dari permukiman di Sanaa, Yaman, meledak, Kamis (26/5). Gudang senjata yang meledak itu milik kaum penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

Gudang itu disebut-sebut milik kelompok suku al-Ahmar yang merupakan kelompok penentang terkuat Presiden Ali Abdullah Saleh. Tapi, pihak al-Ahmar membantah pernyataan pemerintah itu. Menurut mereka, korban tewas itu akibat serangan tentara pemerintah ke kawasan pemukiman. Kementerian Pertahanan Yaman menyebutkan korban tewas dalam peristiwa itu mencapai 28 orang.

Pertempuran antara pasukan pro-pemerintah dengan pihak Al-Ahmar sudah berlangsung di Sanaa selama empat hari terakhir. Setidaknya 109 orang tewas dari kedua pihak.

Pertempuran yang dikhawatirkan mengarah pada perang kota itu pecah setelah tentara Saleh menyerbu kompleks kediaman Sheik Sadeq al-Ahmar, Senin (23/5).

Pasukan al-Ahmar berhasil menduduki setidaknya sembilan gedung kementerian sementara tentara pemerintah membalasnya dengan tembakan tak henti ke kompleks kediaman al-Ahmar di pusat kota Sanaa.
Pemerintah Yaman kian meningkatkan kampanye melawan al-Ahmar dengan cara mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap beberapa pemimpin suku lainnya.

Sebelumnya, bentrokan antara para pendukung dan penentang Presiden Ali Abdullah Saleh berkecamuk di ibu kota Sanaa, Kamis menewaskan empat warga sipil lagi, kata kantor berita resmi Saba.
Bentrokan itu menghadapkan pasukan keamanan loyalis ke pemimpin suku Syekh Sadiq al-Ahmar yang berunjuk rasa kepada oposisi, Maret lalu dan berpusat di bandara, sebelah utara kabupaten Arhad.
Pertempuran memicu bandara akan ditutup pada Rabu malam dan penerbangan dialihkan, kata sumber-sumber penerbangan dan suku-suku.

Direktur bandara, Naji al-Marqab bersikeras fasilitasnya berfungsi dengan normal pada Kamis, menurut laporan Saba.

Sementara itu dari Washington, Amerika Serikat (AS) memerintahkan semua diplomat dan anggota keluarga kedutaan untuk meninggalkan Yaman di tengah-tengah meningkatkan aksi kekerasan antara kelompok loyalis dan penentang Presiden Ali Abdullah Saleh, kata Departemen Luar Negeri, Rabu. (bbs/jpnn)
“Tingkat ancaman terhadap keamanan di Yaman sangat tinggi akibat kegiatan teroris dan kerusuhan sipil. Di sana sedang berlangsung kerusuhan sipil di seluruh negeri dan protes besar-besaran di kota-kota besar,” kata Departemen Luar Negeri. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/