28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bom Bunuh Diri Guncang RS di Afghanistan

KABUL – Menjelang ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) mulai bulan depan, intensitas serangan bom di Afghanistan makin meningkat. Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya di sebuah rumah sakit (RS) di distrik di Afghanistan timur,  Sabtu (25/6). Sedikitnya 38 tewas dan 50 lainnya terluka.

Jumlah korban diperkirakan terus bertambah dalam serangan yang terjadi di Provinsi Logar, 75 kilometer selatan Kabul tersebut. Pejabat setempat awalnya menyebut korban jiwa mencapai 60 orang. Tetapi, laporan itu direvisi menjadi 20 orang tewas.

Seiring proses evakuasi terhadap para korban, jumlah yang tewas terus bertambah. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Pasalnya, serangan itu menarget rumah sakit ibu dan anak.
Serangan mematikan itu terjadi selang beberapa pekan, sebelum pasukan internasional mulai menyerahkan tanggung jawab terhadap keamanan Afghanistan kepada aparat lokal di tujuh provinsi.

Seorang saksi mata menggambarkan kondisi para korban yang tewas sangat mengenaskan. Selain terbakar, bagian tubuh berhamburan ke segala arah. Hal itu terjadi sesaat setelah sebuah mobil jenis sport utility vehicle (SUV) meledak di Distrik Azra, Provinsi Logar, kawasan dekat dengan perbatasan Pakistan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Logar, Mohammad Zaref Narebkhail membenarkan, jumlah korban mencapai 38 orang dan 50 lainnya terluka. Jumlah korban bertambah signifikan dalam waktu semalam.

“Ada perbedaan jumlah korban yang diberikan sejumlah sumber pemerintah lain. Sesaat setelah ledakan, warga membawa pulang jenazah keluarganya sehingga mereka tidak terhitung,” jelasnya.

“Jenazah lainnya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan. Selain itu, beberapa korban terluka meninggal kemudian di rumah sakit,” tambahnya.

Seorang warga yang tinggal di dekat rumah sakit, Abdul Rahman bertutur dirinya kehilangan tujuh anggota keluarganya dalam insiden tersebut. “Tujuh saudara saya, termasuk tiga perempuan dan dua anak-anak, mengunjungi rumah sakit tersebut,” katanya sambil menangis. “Saya berada di rumah ketika mendengar ledakan dahsyat itu. Saya bergegas menuju lokasi dan menemukan banyak korban tewas dan terluka,” kisahnya.
Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara Taliban Zabidullah Mujahid malah mengutuk serangan itu.

Insiden terpisah, seorang bocah perempuan berusia delapan tahun tewas saat pemberontak meledakkan bom dalam tas yang diberikan kepadanya. Bocah tidak bersalah itu diminta berjalan dekat kantor polisi sebelum tas tersebut meledak.

“Anak itu masih polos dan dikenal baik. Dia membawa tas tersebut dan berjalan ke arah kendaraan polisi,” kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dalam pernyataan resminya.   Sementara itu, Departemen Pertahanan Spanyol kemarin menyatakan dua tentaranya tewas dan seorang lainnya terluka ketika kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi mengenai ranjau pinggir jalan kemarin. (afp/cak/dwi/jpnn)

KABUL – Menjelang ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) mulai bulan depan, intensitas serangan bom di Afghanistan makin meningkat. Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya di sebuah rumah sakit (RS) di distrik di Afghanistan timur,  Sabtu (25/6). Sedikitnya 38 tewas dan 50 lainnya terluka.

Jumlah korban diperkirakan terus bertambah dalam serangan yang terjadi di Provinsi Logar, 75 kilometer selatan Kabul tersebut. Pejabat setempat awalnya menyebut korban jiwa mencapai 60 orang. Tetapi, laporan itu direvisi menjadi 20 orang tewas.

Seiring proses evakuasi terhadap para korban, jumlah yang tewas terus bertambah. Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Pasalnya, serangan itu menarget rumah sakit ibu dan anak.
Serangan mematikan itu terjadi selang beberapa pekan, sebelum pasukan internasional mulai menyerahkan tanggung jawab terhadap keamanan Afghanistan kepada aparat lokal di tujuh provinsi.

Seorang saksi mata menggambarkan kondisi para korban yang tewas sangat mengenaskan. Selain terbakar, bagian tubuh berhamburan ke segala arah. Hal itu terjadi sesaat setelah sebuah mobil jenis sport utility vehicle (SUV) meledak di Distrik Azra, Provinsi Logar, kawasan dekat dengan perbatasan Pakistan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Logar, Mohammad Zaref Narebkhail membenarkan, jumlah korban mencapai 38 orang dan 50 lainnya terluka. Jumlah korban bertambah signifikan dalam waktu semalam.

“Ada perbedaan jumlah korban yang diberikan sejumlah sumber pemerintah lain. Sesaat setelah ledakan, warga membawa pulang jenazah keluarganya sehingga mereka tidak terhitung,” jelasnya.

“Jenazah lainnya ditemukan di bawah reruntuhan bangunan. Selain itu, beberapa korban terluka meninggal kemudian di rumah sakit,” tambahnya.

Seorang warga yang tinggal di dekat rumah sakit, Abdul Rahman bertutur dirinya kehilangan tujuh anggota keluarganya dalam insiden tersebut. “Tujuh saudara saya, termasuk tiga perempuan dan dua anak-anak, mengunjungi rumah sakit tersebut,” katanya sambil menangis. “Saya berada di rumah ketika mendengar ledakan dahsyat itu. Saya bergegas menuju lokasi dan menemukan banyak korban tewas dan terluka,” kisahnya.
Taliban membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara Taliban Zabidullah Mujahid malah mengutuk serangan itu.

Insiden terpisah, seorang bocah perempuan berusia delapan tahun tewas saat pemberontak meledakkan bom dalam tas yang diberikan kepadanya. Bocah tidak bersalah itu diminta berjalan dekat kantor polisi sebelum tas tersebut meledak.

“Anak itu masih polos dan dikenal baik. Dia membawa tas tersebut dan berjalan ke arah kendaraan polisi,” kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan dalam pernyataan resminya.   Sementara itu, Departemen Pertahanan Spanyol kemarin menyatakan dua tentaranya tewas dan seorang lainnya terluka ketika kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi mengenai ranjau pinggir jalan kemarin. (afp/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/