26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Utusan PBB Temui Pemberontak Libya

NEW YORK – Utusan khusus PBB untuk Libya Abdel-Al-Khatib Ela bertemu dengan anggota pemberontak pemerintah Libya, Senin (25/7). Pertemuan itu bertujuan mencari solusi politik bagi konflik sipil yang berlangsung lima bulan di negara Afrika itu.

Demikian disampaikan bagian layanan pers PBB, Selasa (26/7). Utusan itu mengadakan pembicaraan di kota Benghazi  dalam usahanya melanjutkan pembahasan menemukan solusi politik.

Konflik antara pasukan pro-dan anti-pemerintah Libya dimulai sejak pertengahan Februari lalu. Di saat timur tengah mulai memanas dengan aksi penuntutan demokrasi. Selanjutnya, operasi militer internasional dimulai pada 19 Maret setelah resolusi PBB yang diperpanjang hingga September.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta pemimpin Libya Muammar Kadhafi untuk mundur tetapi mengatakan pemimpin tersebut mungkin diperbolehkan agar tetap tinggal di negara Afrika Utara itu.
Berbicara menjelang pembicaraan di London dengan mitranya Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe, Hague mengatakan Inggris akan lebih memilih agar Kadhafi mundur untuk menekankan Prancis dan Inggris benar-benar bersatu dalam misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat ini terhadap Kadhafi. (bbs/jpnn)

NEW YORK – Utusan khusus PBB untuk Libya Abdel-Al-Khatib Ela bertemu dengan anggota pemberontak pemerintah Libya, Senin (25/7). Pertemuan itu bertujuan mencari solusi politik bagi konflik sipil yang berlangsung lima bulan di negara Afrika itu.

Demikian disampaikan bagian layanan pers PBB, Selasa (26/7). Utusan itu mengadakan pembicaraan di kota Benghazi  dalam usahanya melanjutkan pembahasan menemukan solusi politik.

Konflik antara pasukan pro-dan anti-pemerintah Libya dimulai sejak pertengahan Februari lalu. Di saat timur tengah mulai memanas dengan aksi penuntutan demokrasi. Selanjutnya, operasi militer internasional dimulai pada 19 Maret setelah resolusi PBB yang diperpanjang hingga September.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague meminta pemimpin Libya Muammar Kadhafi untuk mundur tetapi mengatakan pemimpin tersebut mungkin diperbolehkan agar tetap tinggal di negara Afrika Utara itu.
Berbicara menjelang pembicaraan di London dengan mitranya Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe, Hague mengatakan Inggris akan lebih memilih agar Kadhafi mundur untuk menekankan Prancis dan Inggris benar-benar bersatu dalam misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) saat ini terhadap Kadhafi. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/