Pernyataan senada dilontarkan Duta Besar Myanmar untuk PBB Hau Do Suan pada Senin (25/9). Pada hari terakhir sidang umum PBB itu, Do Suan menyampaikan hak jawabnya atas tudingan pembersihan etnis dan genosida pada warga Rohingya. Tudingan tersebut dilontarkan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, Sekjen PBB Antonio Guterres, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
’’Tidak ada pembersihan etnis. Tidak ada genosida,’’ tegasnya.
Dia menambahkan, pemimpin Mynamar, Aung San Suu Kyi, tidak akan menyetujui kebijakan itu. Sebab, Suu Kyi sudah lama memperjuangkan kebebasan dan HAM di negaranya.
Jawaban tersebut tentu saja hanya sekadar penyangkalan. Sebab, fakta di lapangan berbeda. Suu Kyi yang menjabat penasihat negara dengan kekuasaan di atas presiden tak memiliki kuasa atas militer. Dalam pidatonya yang terakhir, Suu Kyi malah menyatakan tidak mengerti alasan mengapa begitu banyak penduduk Rohingya yang lari dan akan melakukan penyelidikan terkait hal itu. (Reuters/WashingtonPost/sha/c22/any/jpg)