31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Kelompok G8 Desak Kadhafi Mundur

DEAUVILLE – Krisis politik Libya menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G8 di Prancis kemarin (27/5). Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropanya sepakat bahwa kepemimpinan Muammar Kadhafi di Libya harus berakhir. Rusia yang semula tak sepakat dengan pernyataan itu pun berubah pikiran dan memberikan dukungan.
“Kami mendesak penghentian kekerasan terhadap rakyat sipil oleh rezim Libya. Kami juga mendesak rezim yang berkuasa tak lagi melancarkan serangan bersenjata di permukiman warga,” tulis G8 dalam kesepakatan bersama yang dirilis kemarin. Menurut mereka, Kadhafi sudah kehilangan legitimasinya sebagai pemimpin Libya. Sebab, semakin hari, pengaruhnya dalam masyarakat semakin pudar.

Tak hanya mengecam kepemimpinan Kadhafi, negara-negara G8 juga menuntut tanggung jawab rezim yang menyerang masyarakat. “Mereka yang melakukan kekerasan atau penyerangan terhadap warga sipil harus ditangkap dan diseret ke pengadilan. Seluruh pelanggaran ini tak mungkin tak akan berdampak hukum,” lanjut para pemimpin G8.
Mereka juga menyambut baik langkah Mahkamah Kriminal Internasional (ICY) akal melancarkan investigasi hukum di Libya. (afp/hep/ami/jpnn)

DEAUVILLE – Krisis politik Libya menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G8 di Prancis kemarin (27/5). Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropanya sepakat bahwa kepemimpinan Muammar Kadhafi di Libya harus berakhir. Rusia yang semula tak sepakat dengan pernyataan itu pun berubah pikiran dan memberikan dukungan.
“Kami mendesak penghentian kekerasan terhadap rakyat sipil oleh rezim Libya. Kami juga mendesak rezim yang berkuasa tak lagi melancarkan serangan bersenjata di permukiman warga,” tulis G8 dalam kesepakatan bersama yang dirilis kemarin. Menurut mereka, Kadhafi sudah kehilangan legitimasinya sebagai pemimpin Libya. Sebab, semakin hari, pengaruhnya dalam masyarakat semakin pudar.

Tak hanya mengecam kepemimpinan Kadhafi, negara-negara G8 juga menuntut tanggung jawab rezim yang menyerang masyarakat. “Mereka yang melakukan kekerasan atau penyerangan terhadap warga sipil harus ditangkap dan diseret ke pengadilan. Seluruh pelanggaran ini tak mungkin tak akan berdampak hukum,” lanjut para pemimpin G8.
Mereka juga menyambut baik langkah Mahkamah Kriminal Internasional (ICY) akal melancarkan investigasi hukum di Libya. (afp/hep/ami/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/