26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

WNI Korban Tragedi Mina 37 Orang Wafat, 99 Hilang

Sementara itu, di Muaisim, lanjut Arsyad, pihaknya akan terus mengklarifikasi korban jamaah Indonesia. Tim khusus telah menerima sejumlah foto korban Mina yang kemudian dikroscek dengan barang bukti maupun keterangan ketua kloter. “Para korban di Muaisim ditempatkan di kontainer besar yang dilengkapi lemari pendingin. Setelah mendapat informasi awal, kami akan melihat jenazah langsung untuk memastikannya,” papar Arsyad.

Menurut dia, lamanya proses identifikasi akan semakin menyulitkan karena korban sudah lebam dan membengkak. “Namun, masih utuh sehingga masih mungkin untuk diidentifikasi. Berbeda dengan korban crane yang hancur sehingga proses identifikasinya butuh pemeriksaan DNA,” katanya.

Selain korban luka dan meninggal, lanjut Arsyad, ada puluhan jamaah dari maktab Mina Jadid yang saat kejadian Kamis (24/9) secara berombongan menuju Jamarat melalui Jalan Arab 204. Mereka berasal dari kloter BTH 14 (8 orang), kloter SUB 48 (7), kloter JKS 61 (48), kloter UPG 10 (7), kloter SOC 62 (7), dan kloter SUB 32 (3). Mereka kini belum ditemukan. “Mereka bisa saja tersasar atau pulang ke pemondokan. Karena itu, akan terus kami sisir untuk memastikan keberadaannya,” kata dia.

Terkait para korban tewas yang sudah teridentifikasi, lanjut Arsyad, pihaknya masih menunggu surat kematian (COD) dari pemerintah Saudi. Surat tersebut akan diteruskan ke muasasah sebagai syarat pemakaman jenazah. “Sampai saat ini belum ada yang dimakamkan. Kami masih mengurusnya,” kata Arsyad. (end/c10/agm/jpg/ril)

Sementara itu, di Muaisim, lanjut Arsyad, pihaknya akan terus mengklarifikasi korban jamaah Indonesia. Tim khusus telah menerima sejumlah foto korban Mina yang kemudian dikroscek dengan barang bukti maupun keterangan ketua kloter. “Para korban di Muaisim ditempatkan di kontainer besar yang dilengkapi lemari pendingin. Setelah mendapat informasi awal, kami akan melihat jenazah langsung untuk memastikannya,” papar Arsyad.

Menurut dia, lamanya proses identifikasi akan semakin menyulitkan karena korban sudah lebam dan membengkak. “Namun, masih utuh sehingga masih mungkin untuk diidentifikasi. Berbeda dengan korban crane yang hancur sehingga proses identifikasinya butuh pemeriksaan DNA,” katanya.

Selain korban luka dan meninggal, lanjut Arsyad, ada puluhan jamaah dari maktab Mina Jadid yang saat kejadian Kamis (24/9) secara berombongan menuju Jamarat melalui Jalan Arab 204. Mereka berasal dari kloter BTH 14 (8 orang), kloter SUB 48 (7), kloter JKS 61 (48), kloter UPG 10 (7), kloter SOC 62 (7), dan kloter SUB 32 (3). Mereka kini belum ditemukan. “Mereka bisa saja tersasar atau pulang ke pemondokan. Karena itu, akan terus kami sisir untuk memastikan keberadaannya,” kata dia.

Terkait para korban tewas yang sudah teridentifikasi, lanjut Arsyad, pihaknya masih menunggu surat kematian (COD) dari pemerintah Saudi. Surat tersebut akan diteruskan ke muasasah sebagai syarat pemakaman jenazah. “Sampai saat ini belum ada yang dimakamkan. Kami masih mengurusnya,” kata Arsyad. (end/c10/agm/jpg/ril)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/