26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

84 Tewas, Belasan Ribu Warga Mengungsi

Hujan Deras Lumpuhkan Dua Ibu Kota Negara

SEOUL- Hujan deras yang melanda Korea Selatan (Korsel), Seoul dan daerah sekitarnya terus mengambil korban. Setidaknya 53 orang tewas atau hilang setelah hujan paling deras selama 100 tahun terakhir ini. Sedangkan korban tewas akibat badai Nock-tan di Filipina terus bertambah menjadi 31 orang.

Hujan kembali melanda daerah pegunungan, Kamis (28/7) membuat pihak berwenang mengerahkan militer membantu operasi penyelamatan.

“Kami meminta Kementerian Pertahanan dan polisi membantu karena hujan lebat dan banjir ditangani melaui sistem kerja sama nasional,” kata juru bicara badan urusan darurat.

Tanah longsor dilaporkan melanda ibu kota itu dan menimbulkan banjir di daerah yang rendah dan merendam ribuan mobil. Kantor berita Yonhap mengatakan satu operasi penyelamatan sedang dilakukan di satu kompleks biara Buddha setelah tanah longsor menyebabkan empat orang terperangkap.

Beberapa jembatan di Sungai Han yang mengalir melalui pusat kota itu, ditutup. Pelayanan kereta api terganggu, dan lebih dari 4.500 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka dan banyak rumah tanpa aliran listrik.
Pada kecelakaan itu, tanah longsor menghantam tiga hotel di daerah wisata gunung Chuncheon, sekitar 100km timur Seoul, menewaskan 13 orang.

Badan urusan darurat menyebut jumlah yang tewas 41 orang, dengan 12 lainnya hilang. Aliran listrik di Seoul kembali putus, Kamis termasuk di satu distrik bisnis, tetapi pelayanan keuangan, industri dan perdagangan tidak terpengaruh. Harga saham penjamin asuransi tetap stabil setelah jatuh enam persen.

Badan Pengawasan Keuangan, regulator keuangan negara itu, memperkirakan dana bagi kerusakan mobil saja mencapai sekitar 25 juta dolar AS.

Sementara itu, badai tropis Nock-tan melanda Filipina. Badai itu bergerak perlahan di Filipina pada Rabu (27/7) lalu. Badan penanggulangan bencana Filipina memperkirakan 31orang tewas, dan lebih dari 60 luka-luka atau hilang.
Menurut stasiun berita CNN, badai Nock-tan menyebabkan longsor di provinsi Aurora, utara Filipina. Beberapa jam setelahnya, Badan Penanggulangan Bencana Filipina mulai menyelamatkan korban yang terjebak longsor dan mencari nelayan yang tersapu ombak. Pihak berwenang memperingatkan penduduk di dataran rendah dan pegunungan kemungkinan longsor dan banjir . (bbs/jpnn)

Hujan Deras Lumpuhkan Dua Ibu Kota Negara

SEOUL- Hujan deras yang melanda Korea Selatan (Korsel), Seoul dan daerah sekitarnya terus mengambil korban. Setidaknya 53 orang tewas atau hilang setelah hujan paling deras selama 100 tahun terakhir ini. Sedangkan korban tewas akibat badai Nock-tan di Filipina terus bertambah menjadi 31 orang.

Hujan kembali melanda daerah pegunungan, Kamis (28/7) membuat pihak berwenang mengerahkan militer membantu operasi penyelamatan.

“Kami meminta Kementerian Pertahanan dan polisi membantu karena hujan lebat dan banjir ditangani melaui sistem kerja sama nasional,” kata juru bicara badan urusan darurat.

Tanah longsor dilaporkan melanda ibu kota itu dan menimbulkan banjir di daerah yang rendah dan merendam ribuan mobil. Kantor berita Yonhap mengatakan satu operasi penyelamatan sedang dilakukan di satu kompleks biara Buddha setelah tanah longsor menyebabkan empat orang terperangkap.

Beberapa jembatan di Sungai Han yang mengalir melalui pusat kota itu, ditutup. Pelayanan kereta api terganggu, dan lebih dari 4.500 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka dan banyak rumah tanpa aliran listrik.
Pada kecelakaan itu, tanah longsor menghantam tiga hotel di daerah wisata gunung Chuncheon, sekitar 100km timur Seoul, menewaskan 13 orang.

Badan urusan darurat menyebut jumlah yang tewas 41 orang, dengan 12 lainnya hilang. Aliran listrik di Seoul kembali putus, Kamis termasuk di satu distrik bisnis, tetapi pelayanan keuangan, industri dan perdagangan tidak terpengaruh. Harga saham penjamin asuransi tetap stabil setelah jatuh enam persen.

Badan Pengawasan Keuangan, regulator keuangan negara itu, memperkirakan dana bagi kerusakan mobil saja mencapai sekitar 25 juta dolar AS.

Sementara itu, badai tropis Nock-tan melanda Filipina. Badai itu bergerak perlahan di Filipina pada Rabu (27/7) lalu. Badan penanggulangan bencana Filipina memperkirakan 31orang tewas, dan lebih dari 60 luka-luka atau hilang.
Menurut stasiun berita CNN, badai Nock-tan menyebabkan longsor di provinsi Aurora, utara Filipina. Beberapa jam setelahnya, Badan Penanggulangan Bencana Filipina mulai menyelamatkan korban yang terjebak longsor dan mencari nelayan yang tersapu ombak. Pihak berwenang memperingatkan penduduk di dataran rendah dan pegunungan kemungkinan longsor dan banjir . (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/