27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Komisi 22 Juli Norwegia Selidiki Serangan Maut

OSLO – Pemerintah Norwegia membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dua serangan maut di negeri itu pada 22 Juli lalu. Kamis (28/7) Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengumumkan terbentuknya Komisi 22 Juli. Selain menginvestigasi aksi serangan ganda yang telah menewaskan 76 orang tersebut, komisi itu bertugas menganalisisnya.
“Komisi ini bukan tim yang hanya bekerja cepat untuk menuntaskan penyelidikan,” kata pemimpin 52 tahun itu dalam jumpa pers di kediamannya kemarin.

Karena itu, dia meminta warga memberikan kesempatan kepada komisi tersebut supaya bekerja secara maksimal. Yakni, dengan menghormati dan menghargai cara kerja komisi independen tersebut.

Untuk kepentingan investigasi, komisi itu bakal bekerja sama dengan lembaga terkait lain. Di antaranya, kepolisian dan intelijen Norwegia yang sudah lebih dulu menangani kasus tersebut. Selama melakukan penyelidikan, Komisi 22 Juli wajib memberitahukan perkembangan penting yang terjadi terkait aksi nekat Anders Behring Breivik tersebut.
“Penting bagi pemerintah untuk mengetahui segala hal terkait insiden itu. Dengan begitu, kami bisa mengantisipasi segala kemungkinan di masa mendatang dan tentu belajar pula dari pengalaman itu,” papar Stoltenberg. Melalui Komisi 22 Juli, dia berusaha membendung kritik bertubi-tubi yang menerpa pemerintahannya. Khususnya terkait lambannya respon terhadap insiden di Pulau Utoeya merenggut 69 nyawa.

“Mulai sekarang, Norwegia menjadi negara yang lebih terbuka, lebih demokratis, dan memberikan lebih banyak peluang bagi rakyat untuk terlibat dalam pemerintahan,” urainya.
Pada Rabu  (27/7), Kepolisian Oslo merilis identitas 13 korban. Sebelumnya, polisi juga merilis empat nama. (ap/afp/bbc/hep/dwi/jpnn)

OSLO – Pemerintah Norwegia membentuk komisi khusus untuk menyelidiki dua serangan maut di negeri itu pada 22 Juli lalu. Kamis (28/7) Perdana Menteri (PM) Jens Stoltenberg mengumumkan terbentuknya Komisi 22 Juli. Selain menginvestigasi aksi serangan ganda yang telah menewaskan 76 orang tersebut, komisi itu bertugas menganalisisnya.
“Komisi ini bukan tim yang hanya bekerja cepat untuk menuntaskan penyelidikan,” kata pemimpin 52 tahun itu dalam jumpa pers di kediamannya kemarin.

Karena itu, dia meminta warga memberikan kesempatan kepada komisi tersebut supaya bekerja secara maksimal. Yakni, dengan menghormati dan menghargai cara kerja komisi independen tersebut.

Untuk kepentingan investigasi, komisi itu bakal bekerja sama dengan lembaga terkait lain. Di antaranya, kepolisian dan intelijen Norwegia yang sudah lebih dulu menangani kasus tersebut. Selama melakukan penyelidikan, Komisi 22 Juli wajib memberitahukan perkembangan penting yang terjadi terkait aksi nekat Anders Behring Breivik tersebut.
“Penting bagi pemerintah untuk mengetahui segala hal terkait insiden itu. Dengan begitu, kami bisa mengantisipasi segala kemungkinan di masa mendatang dan tentu belajar pula dari pengalaman itu,” papar Stoltenberg. Melalui Komisi 22 Juli, dia berusaha membendung kritik bertubi-tubi yang menerpa pemerintahannya. Khususnya terkait lambannya respon terhadap insiden di Pulau Utoeya merenggut 69 nyawa.

“Mulai sekarang, Norwegia menjadi negara yang lebih terbuka, lebih demokratis, dan memberikan lebih banyak peluang bagi rakyat untuk terlibat dalam pemerintahan,” urainya.
Pada Rabu  (27/7), Kepolisian Oslo merilis identitas 13 korban. Sebelumnya, polisi juga merilis empat nama. (ap/afp/bbc/hep/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/