LEICESTER, SUMUTPOS.CO – Helikopter pemilik Leicester City jatuh di tempat parkir mobil di luar lapangan klub itu, ketika hendak meninggalkan stadion King Power setelah pertandingan Liga Premier melawan West Ham Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik Leicester itu berada di dalam helikopter saat mengalami kecelakaan.
Dalam pertandingan Liga Primer sebelum kecelakaan itu Leicester bermain imbang 1-1 melawan West Ham United.
Seorang saksi mengatakan dia melihat kiper Leicester, Kasper Schmeichel berlari keluar dari stadion menuju helikopter setelah kecelakaan itu.
Permainan dimulai pukul 17.30 BST ((23:30 WIB) dan selesai sekitar satu jam sebelum helikopter lepas landas lalu jatuh.
Tidak diketahui berapa banyak orang lain yang berada di helikopter. Di bawah kepemilikan Srivaddhanaprabha, Leicester City memenangkan Liga Premier pada tahun 2016, padahal di awal musim pasar taruhan menempatkan peluang mereka pada 1/5.000.
Salah satu pemegang ticket musiman Leicester yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan: “Saya melihat Kasper Schmeichel berlari keluar (dari stadion) disusul kemudian oleh banyak penjaga keamanan dan pelayan.
Pejabat Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Leicestershire, Andrew Brodie dalam cuitannya menggambarkan kecelakaan itu sebagai “sangat serius dan tragis”, Ia menambahkan: “Tolong jangan berspekulasi tentang penyebab atau siapa yang mungkin terlibat. Pikirkan keluarga, teman, petugas, dan @LCFC dan penggemar mereka.”
Saksi John Butcher: “Helikopter itu berputar-putar” Fotografer freelance Ryan Brown yang meliput pertandingan, sempat melihat helikopter itu meninggalkan stadion King Power sebelum jatuh.
Dia mengatakan kepada BBC Radio Leicester: “Mesinnya mendadak padam dan saya berbalik. Dan heli mengeluarkan sedikit suara desingan.”
“Helikopter itu mendadak tak bersuara, saya berbalik dan melihat heli bergasing di luar kendali. Lalu terdengar dentuman besar dan kemudian muncul bola api raksasa.”
Saksi lain, Leo Bruka mengatakan kepada 5 Live bahwa ia melihat dua petugas polisi yang mobilnya berada dekat dengan lokasi kecelakaan.
“Salah satunya langsung lari ke helikopter dan berusaha memecahkan jendela,” katanya.
“Kemudian terjadi ledakan dan mereka segera mundur karena api terlalu panas.”
Ian Stringer, dari BBC Sport yang ada di lokasi kejadian mengatakan: “Saya melihat staf, baik tim manajemen dan para pemain menangis. Area resepsi senyap, orang-orang melihat sekeliling dan menangis dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan menghibur satu sama lain.”
“Sangat mengerikan…” kata para pendukung Leicester.
Reporter Sky Sports News Rob Dorsett mengatakan helikopter itu lepas landas dari lapangan, sebagaimana terjadi setiap usai pertandingan.
Dia mengatakan bahwa setelah beberapa detik heli itu tampaknya kehilangan kontrol dan menabrak tempat parkir hanya beberapa ratus meter.
Saksi lain mengatakan heli itu tampaknya “mengalami masalah pada baling-baling di ekornya yang membuatnya tidak jalan”.
“Baling-baling ekornya tidak berfungsi, membuat heli jadi berputar-putar”.
Srivaddhanaprabha membeli klub itu pada 2010 seharga £39 juta (sekitar Rp800 miliar).
Setelah Leicester dipromosikan dari divisi dua, Championship, pada tahun 2014, ia mengatakan menyiapkan dana 180 juta poundsterling dengan target Leicester masuk ke kompetisi Eropa dalam tiga tahun.
Leicester City kemudian memenangkan gelar Liga Primer dalam salah satu kisah heroisme olahraga terbesar sepanjang masa, dan mencapai perempat final Liga Champions pada 2017. (bbc)