26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

400 Parpol dan 6.000 Kandidat Bertarung

Ribuan Warga Mesir Pilih Caleg dan Partai

Kairo – Pukul 08.00 pagi waktu setempat, Tempat Pemilihan Umum (TPU) di berbagai tempat di Mesir dibuka. Ribuan warga antre untuk dapat melaksanakan hak politiknya memilih wakilnya di parlemen.

Seperti diberitakan Reuters, Senin (28/11), rakyat Mesir mengantre untuk mengikuti pemilu sejak jatuhnya Presiden Hosni Mubarak dan pemilu kali ini merupakan tes awal di masa transisi pemerintahan Mesir. Antrean memanjang di Kairo hingga beberapa blok dan poster kandidat dan partai ramai diberbagai jalan.

“Kami sangat senang berada di sini dan menjadi bagian dari pemilu,” kata seorang warga, Wafa Zaklama (55).
Setelah jatuhnya pemerintahan Mubarak, banyak partai baru mulai berdiri dalam beberapa bulan terakhir. Pada masa pemerintahan Mubarak, Partai Nasional Demokrat milik Mubarak selalu menyapu habis suara dan mengisi mayoritas parlemen dengan orang-orangnya.

Pada pemilu kali ini, akan berlangsung di Kairo dan Alexandria pada hari Senin dan Selasa (29/11) besok. Pemilu kali ini untuk memilih caleg yang akan menduduki majelis rendah hingga 11 Januari mendatang. Pemilih akan memilih partai dan para caleg.

Tak kurang dari 400 partai politik (parpol) akan ikut serta dalam pemilu yang digelar di Mesir setelah lepas dari beberapa dekade penindasan Mubarak. Selain itu, 6.000 kandidat calon legislatif (caleg) siap bersaing untuk kursi di majelis rendah parlemen.

Akibat terlalu banyaknya parpol dan caleg yang bersaing, para pemilih kebingungan. Para analis juga merasa khawatir terkait banyaknya pemilih yang belum berpengalaman, sebab mereka hanya diberi waktu beberapa pekan untuk memahami sistem pemilu yang sangat rumit. (net/bbs)

Ribuan Warga Mesir Pilih Caleg dan Partai

Kairo – Pukul 08.00 pagi waktu setempat, Tempat Pemilihan Umum (TPU) di berbagai tempat di Mesir dibuka. Ribuan warga antre untuk dapat melaksanakan hak politiknya memilih wakilnya di parlemen.

Seperti diberitakan Reuters, Senin (28/11), rakyat Mesir mengantre untuk mengikuti pemilu sejak jatuhnya Presiden Hosni Mubarak dan pemilu kali ini merupakan tes awal di masa transisi pemerintahan Mesir. Antrean memanjang di Kairo hingga beberapa blok dan poster kandidat dan partai ramai diberbagai jalan.

“Kami sangat senang berada di sini dan menjadi bagian dari pemilu,” kata seorang warga, Wafa Zaklama (55).
Setelah jatuhnya pemerintahan Mubarak, banyak partai baru mulai berdiri dalam beberapa bulan terakhir. Pada masa pemerintahan Mubarak, Partai Nasional Demokrat milik Mubarak selalu menyapu habis suara dan mengisi mayoritas parlemen dengan orang-orangnya.

Pada pemilu kali ini, akan berlangsung di Kairo dan Alexandria pada hari Senin dan Selasa (29/11) besok. Pemilu kali ini untuk memilih caleg yang akan menduduki majelis rendah hingga 11 Januari mendatang. Pemilih akan memilih partai dan para caleg.

Tak kurang dari 400 partai politik (parpol) akan ikut serta dalam pemilu yang digelar di Mesir setelah lepas dari beberapa dekade penindasan Mubarak. Selain itu, 6.000 kandidat calon legislatif (caleg) siap bersaing untuk kursi di majelis rendah parlemen.

Akibat terlalu banyaknya parpol dan caleg yang bersaing, para pemilih kebingungan. Para analis juga merasa khawatir terkait banyaknya pemilih yang belum berpengalaman, sebab mereka hanya diberi waktu beberapa pekan untuk memahami sistem pemilu yang sangat rumit. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/