32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gagal Boikot Belanja Heboh Diskon Gila-gilaan

Demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa.
Demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa.

FERGUSON, SUMUTPOS.CO – Warga Ferguson, St Louis County, Missouri, Amerika Serikat (AS), tidak mau menyerah untuk membawa petugas kepolisian Darren Wilson yang telah menembak mati Michael Brown, 18, ke meja hijau. Setelah melakukan aksi besar-besaran sejak Senin (24/11), kini mereka punya cara lain untuk mengekspresikan kekecewaan atas putusan grand jury. Yakni, berusaha memboikot Black Friday -ajang diskon gila-gilaan saat libur Thanksgiving- di Kota Ferguson.

Sejak Kamis malam (27/11) sebanyak 75 orang melakukan aksi di depan Walmart dan Target. Mereka membawa poster bertulisan Tangan di Atas, Jangan Ditembak. Massa itu sempat mengagetkan orang-orang yang sedang berbelanja. Polisi akhirnya membubarkan para demonstran, namun mereka kembali lagi kemarin pagi.

Aksi tidak hanya terjadi di Ferguson. Walmart di Brentwood, St Charles, dan di Manchester juga didatangi demonstran. Mereka datang hanya beberapa menit untuk menyuarakan aspirasi. ‘Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian, tidak ada polisi rasis, dan tidak ada lagi Black Friday,’ ujar seorang demonstran di Manchester.

Sebelumnya banyak artis yang menyerukan untuk memboikot acara tahunan Black Friday itu melalui akun Twitter. Namun, agaknya seruan tersebut tak bertaring. Bahkan, demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan Walmart tersebut tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa. Orang-orang yang memburu diskon sudah berjajar dengan troli masing-masing beberapa jam sebelum toko dibuka.

Di Manchester, tujuh toko milik Tesco diserbu pengunjung. Rebutan antar pembeli membuat Tesco memanggil polisi. Salah satu gerai bahkan harus ditutup setelah 36 menit dibuka karena terlalu ricuh. Polisi menangkap tiga orang karena berebut barang. (Reuters/AP/Daily Mail/sha/c10/ami)

Demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa.
Demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa.

FERGUSON, SUMUTPOS.CO – Warga Ferguson, St Louis County, Missouri, Amerika Serikat (AS), tidak mau menyerah untuk membawa petugas kepolisian Darren Wilson yang telah menembak mati Michael Brown, 18, ke meja hijau. Setelah melakukan aksi besar-besaran sejak Senin (24/11), kini mereka punya cara lain untuk mengekspresikan kekecewaan atas putusan grand jury. Yakni, berusaha memboikot Black Friday -ajang diskon gila-gilaan saat libur Thanksgiving- di Kota Ferguson.

Sejak Kamis malam (27/11) sebanyak 75 orang melakukan aksi di depan Walmart dan Target. Mereka membawa poster bertulisan Tangan di Atas, Jangan Ditembak. Massa itu sempat mengagetkan orang-orang yang sedang berbelanja. Polisi akhirnya membubarkan para demonstran, namun mereka kembali lagi kemarin pagi.

Aksi tidak hanya terjadi di Ferguson. Walmart di Brentwood, St Charles, dan di Manchester juga didatangi demonstran. Mereka datang hanya beberapa menit untuk menyuarakan aspirasi. ‘Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian, tidak ada polisi rasis, dan tidak ada lagi Black Friday,’ ujar seorang demonstran di Manchester.

Sebelumnya banyak artis yang menyerukan untuk memboikot acara tahunan Black Friday itu melalui akun Twitter. Namun, agaknya seruan tersebut tak bertaring. Bahkan, demo yang dilakukan oleh massa di berbagai pusat perbelanjaan Walmart tersebut tak berefek apa pun. Acara Black Friday tetap gegap gempita seperti biasa. Orang-orang yang memburu diskon sudah berjajar dengan troli masing-masing beberapa jam sebelum toko dibuka.

Di Manchester, tujuh toko milik Tesco diserbu pengunjung. Rebutan antar pembeli membuat Tesco memanggil polisi. Salah satu gerai bahkan harus ditutup setelah 36 menit dibuka karena terlalu ricuh. Polisi menangkap tiga orang karena berebut barang. (Reuters/AP/Daily Mail/sha/c10/ami)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/