26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pria Bersenjata Berondong Masjid Quebec, Lima Tewas

QUEBEC CITY, SUMUTPOS.CO – Lima orang tewas setelah pria-pria bersenjata menembaki sebuah masjid di Quebec City, Kanada, saat shalat malam, menurut presiden masjid itu kepada wartawan Minggu malam (29/1) waktu setempat.

Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sampai tiga pria bersenjata menembaki sekitar 40 orang yang ada di dalam Pusat Kebudayaan Islam Quebec City.

“Mengapa ini terjadi di sini? Ini tindakan barbar,” ujar presiden masjid, Mohamed Yangui.

Polisi Quebec di lokasi mengatakan dua orang telah ditahan.

Seorang saksi mengatakan pasukan polisi bersenjata berat terlihat memasuki masjid. Juru bicara polisi, Etienne Doyon, menolak mengatakan apakah masih ada pria bersenjata di dalam masjid.

Polisi kemudian menulis di Twitter: “Situasinya telah terkendali.”

Yangui, yang tidak ada di dalam masjid ketika penembakan terjadi, mengatakan ia mendapat telepon bernada panik dari orang-orang yang ikut shalat malam. Ia tidak tahu berapa banyak yang terluka, dengan mengatakan bahwa mereka telah dibawa ke rumah-rumah sakit yang berbeda di Quebec City.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menulis di Twitter: “Malam ini, warga Kanada bersedih untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di sebuah masjid di Quebec. Doa saya untuk para korban dan keluarga mereka.”

Seperti Perancis, Quebec kesulitan melakukan rekonsiliasi identitas sekulernya dengan populasi Muslim yang meningkat, banyak di antaranya emigran dari Afrika Utara.

Pada Juni 2016, sebuah kepala babi diletakkan di pintu masuk pusat kebudayaan tersebut.

“Kami tidak aman di sini,” ujar Mohammed Oudghiri, yang biasanya ikut shalat berjamaah di masjid itu, tapi tidak pada Minggu malam.

QUEBEC CITY, SUMUTPOS.CO – Lima orang tewas setelah pria-pria bersenjata menembaki sebuah masjid di Quebec City, Kanada, saat shalat malam, menurut presiden masjid itu kepada wartawan Minggu malam (29/1) waktu setempat.

Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sampai tiga pria bersenjata menembaki sekitar 40 orang yang ada di dalam Pusat Kebudayaan Islam Quebec City.

“Mengapa ini terjadi di sini? Ini tindakan barbar,” ujar presiden masjid, Mohamed Yangui.

Polisi Quebec di lokasi mengatakan dua orang telah ditahan.

Seorang saksi mengatakan pasukan polisi bersenjata berat terlihat memasuki masjid. Juru bicara polisi, Etienne Doyon, menolak mengatakan apakah masih ada pria bersenjata di dalam masjid.

Polisi kemudian menulis di Twitter: “Situasinya telah terkendali.”

Yangui, yang tidak ada di dalam masjid ketika penembakan terjadi, mengatakan ia mendapat telepon bernada panik dari orang-orang yang ikut shalat malam. Ia tidak tahu berapa banyak yang terluka, dengan mengatakan bahwa mereka telah dibawa ke rumah-rumah sakit yang berbeda di Quebec City.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menulis di Twitter: “Malam ini, warga Kanada bersedih untuk mereka yang tewas dalam serangan pengecut di sebuah masjid di Quebec. Doa saya untuk para korban dan keluarga mereka.”

Seperti Perancis, Quebec kesulitan melakukan rekonsiliasi identitas sekulernya dengan populasi Muslim yang meningkat, banyak di antaranya emigran dari Afrika Utara.

Pada Juni 2016, sebuah kepala babi diletakkan di pintu masuk pusat kebudayaan tersebut.

“Kami tidak aman di sini,” ujar Mohammed Oudghiri, yang biasanya ikut shalat berjamaah di masjid itu, tapi tidak pada Minggu malam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/