26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Orang-orang Terdekat Putin Kena Imbas

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin.

MOSKOW, SUMUTPOS.CO – Sanksi tambahan dari Amerika Serikat (AS) kepada Rusia mulai terkuak. Beberapa orang terdekat Putin harus menerima sanksi berat karena dianggap membantu pemimpin Rusia tersebut secara finansial. Ada 66 orang yang menjadi target sanksi terbaru dari AS dan Uni Eropa (UE) itu. Jumlah tersebut masih bisa bertambah.

Mereka yang terkena sanksi merupakan pejabat di pemerintahan Rusia dan orang-orang terdekat Putin. Dua di antara individu yang disanksi adalah penasihat Putin. Yakni, Igor I. Sechin dan Sergei V. Chemezov. +++++Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Kozak, Kepala Militer Rusia Valery Gerasimov, dan mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych.

Sanksi perorangan berupa pembekuan aset-aset di AS dan UE. Selain itu, mereka tidak bisa bepergian ke negara-negara lain. Beberapa negara di luar AS dan UE juga ikut memberikan sanksi yang menarget warga sipil Rusia. Salah satunya adalah Jepang. Mereka menolak 23 pengajuan visa dari warga negara Rusia.

Selain sanksi perorangan, beberapa bank dan perusahaan terkena imbas. Pemerintah AS memberikan sanksi kepada 17 bank, perusahaan bidang energi, rekening, dan perusahaan-perusahaan yang dikontrol empat orang miliarder Rusia. Empat orang tersebut membantu pendanaan kebijakan-kebijakan yang dilancarkan Putin.

Perusahaan-perusahaan dan bank lain milik orang-orang terdekat Putin juga ikut disanksi. Antara lain, Bank Rossiya, Invest Capital Bank, SMP Bank, SGM Group, Transoil, Aquanika, dan beberapa perusahaan lain.

Perusahaan yang terkena sanksi otomatis tidak bisa mengekspor produk ke AS maupun UE. Sementara itu, negara-negara di UE tidak bisa memberikan sanksi terlalu banyak. Sebab, sepertiga suplai gas dan minyak mereka bergantung kepada Rusia.

“Kami tidak berharap adanya perubahan secara cepat terhadap kebijakan Rusia. Kami hanya ingin menunjukkan lebih banyak dampak ekonomi dan isolasi kepada orang-orang Rusia,” ujar salah seorang penjabat Gedung Putih itu.

Rencananya, Obama mengundang konselor Jerman Angela Markel ke Gedung Putih. Obama dan Markel akan berdiskusi terkait dengan langkah-langkah menghadapi Rusia. Karena dekat dengan Rusia, Jerman dianggap lebih memahami Negeri Beruang Merah tersebut.

Banyak kritikus menilai bahwa sanksi kepada Rusia kali ini menarget Putin, bukan perekonomian negara tersebut. AS seakan mengetahui kantong-kantong uang Putin yang disembunyikan dan dibekukan.

“Saya berharap lebih terhadap sanksi AS. Agar kebijakan Putin berubah, sanksi ekonomi yang lebih berat dibutuhkan. Yakni, terhadap bank terbesar di Rusia. Target (sanksi) meleset kali ini,” ujar analis Rusia di grup Eurasia Cliff Kupchan.

Sementara itu, Moskow menganggap kebijakan AS yang memberikan sanksi tambahan kepada Rusia berlebihan. Rusia menganggap AS telah menurunkan kembali tirai besi di Uni Eropa. Tirai besi adalah sistem pembagian Eropa menjadi dua wilayah yang berdasar ideologi dan fisik. Tirai besi tersebut berlaku pada Perang Dunia Ke-2 1945 hingga akhir Perang Dingin pada 1991. (AFP/AP/CNN/The New York Times/sha/c20/tia)

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin.

MOSKOW, SUMUTPOS.CO – Sanksi tambahan dari Amerika Serikat (AS) kepada Rusia mulai terkuak. Beberapa orang terdekat Putin harus menerima sanksi berat karena dianggap membantu pemimpin Rusia tersebut secara finansial. Ada 66 orang yang menjadi target sanksi terbaru dari AS dan Uni Eropa (UE) itu. Jumlah tersebut masih bisa bertambah.

Mereka yang terkena sanksi merupakan pejabat di pemerintahan Rusia dan orang-orang terdekat Putin. Dua di antara individu yang disanksi adalah penasihat Putin. Yakni, Igor I. Sechin dan Sergei V. Chemezov. +++++Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Kozak, Kepala Militer Rusia Valery Gerasimov, dan mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych.

Sanksi perorangan berupa pembekuan aset-aset di AS dan UE. Selain itu, mereka tidak bisa bepergian ke negara-negara lain. Beberapa negara di luar AS dan UE juga ikut memberikan sanksi yang menarget warga sipil Rusia. Salah satunya adalah Jepang. Mereka menolak 23 pengajuan visa dari warga negara Rusia.

Selain sanksi perorangan, beberapa bank dan perusahaan terkena imbas. Pemerintah AS memberikan sanksi kepada 17 bank, perusahaan bidang energi, rekening, dan perusahaan-perusahaan yang dikontrol empat orang miliarder Rusia. Empat orang tersebut membantu pendanaan kebijakan-kebijakan yang dilancarkan Putin.

Perusahaan-perusahaan dan bank lain milik orang-orang terdekat Putin juga ikut disanksi. Antara lain, Bank Rossiya, Invest Capital Bank, SMP Bank, SGM Group, Transoil, Aquanika, dan beberapa perusahaan lain.

Perusahaan yang terkena sanksi otomatis tidak bisa mengekspor produk ke AS maupun UE. Sementara itu, negara-negara di UE tidak bisa memberikan sanksi terlalu banyak. Sebab, sepertiga suplai gas dan minyak mereka bergantung kepada Rusia.

“Kami tidak berharap adanya perubahan secara cepat terhadap kebijakan Rusia. Kami hanya ingin menunjukkan lebih banyak dampak ekonomi dan isolasi kepada orang-orang Rusia,” ujar salah seorang penjabat Gedung Putih itu.

Rencananya, Obama mengundang konselor Jerman Angela Markel ke Gedung Putih. Obama dan Markel akan berdiskusi terkait dengan langkah-langkah menghadapi Rusia. Karena dekat dengan Rusia, Jerman dianggap lebih memahami Negeri Beruang Merah tersebut.

Banyak kritikus menilai bahwa sanksi kepada Rusia kali ini menarget Putin, bukan perekonomian negara tersebut. AS seakan mengetahui kantong-kantong uang Putin yang disembunyikan dan dibekukan.

“Saya berharap lebih terhadap sanksi AS. Agar kebijakan Putin berubah, sanksi ekonomi yang lebih berat dibutuhkan. Yakni, terhadap bank terbesar di Rusia. Target (sanksi) meleset kali ini,” ujar analis Rusia di grup Eurasia Cliff Kupchan.

Sementara itu, Moskow menganggap kebijakan AS yang memberikan sanksi tambahan kepada Rusia berlebihan. Rusia menganggap AS telah menurunkan kembali tirai besi di Uni Eropa. Tirai besi adalah sistem pembagian Eropa menjadi dua wilayah yang berdasar ideologi dan fisik. Tirai besi tersebut berlaku pada Perang Dunia Ke-2 1945 hingga akhir Perang Dingin pada 1991. (AFP/AP/CNN/The New York Times/sha/c20/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/