26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Hendak Kirim Logistik, Roket AS Meledak

ATLANTIK, SUMUTPOS.CO – Pengiriman logistik bagi astronot-astronot di Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) tertunda.

Sebab, roket pengusung barang-barang keperluan para astronot itu meledak saat akan melesat ke angkasa luar pada Selasa malam (28/10). Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam ledakan roket tanpa awak tersebut.

“Kami akan menyelidiki penyebab ledakan dan tidak akan meluncurkan roket lain ke angkasa luar sebelum mengetahui penyebab ledakan,” terang Frank Culbertson, wakil presiden eksekutif Orbital Sciences, tidak lama setelah insiden terjadi.

Orbital Sciences adalah perusahaan swasta yang mengoperasikan roket tersebut. Pascaera pesawat ulang-alik, NASA memang memercayakan urusan logistik kepada swasta.

Ketika meledak, roket bernama Antares itu sedang mengusung kapsul kargo bernama Cygnus.

“Antares meledak sesaat setelah lepas landas dari landasan milik NASA di Pulau Wallops, Negara Bagian Virginia,” kata Bill Wrobel, direktur fasilitas luar angkasa milik NASA tersebut. Cygnus yang melekat pada badan Antares juga hancur berantakan.

Dalam hitungan detik, logistik yang diangkut Cygnus pun berhamburan ke udara. Culbertson mengungkapkan bahwa kapsul kargo itu membawa hasil percobaan dan perlengkapan untuk NASA.

Menurut kabar, bobot logistik milik NASA tersebut mencapai 2.270 kilogram. “Cygnus juga mengangkut beberapa paket makanan bagi para astronot di ISS,” ujarnya.

Di antara paket makanan tersebut, terdapat crab cakes ala Maryland yang sudah dikeringkan dan dibekukan. Makanan khas itu merupakan pesanan dari salah seorang astronot kelahiran Kota Baltimore, Negara Bagian Maryland, yang sudah lima bulan bertugas di ISS.

“Kami akan mengirimkan logistik dan bahan makanan pengganti ke ISS,” tutur Mike Suffredini, salah seorang manajer program NASA.

Meski kiriman logistik dan bahan makanan harus tertunda, menurut dia, para astronot di ISS tidak perlu khawatir. Sebab, mereka memiliki cadangan makanan yang masih cukup sampai akhir musim panas nanti.

Dia menyatakan prihatin atas insiden pada Selasa malam waktu setempat tersebut. Padahal, selama ini Orbital Sciences tidak pernah gagal.

Insiden Selasa malam itu memantik reaksi luas publik Negeri Paman Sam. NASA kembali menjadi sorotan karena mendelegasikan tugas-tugasnya kepada perusahaan swasta seperti Orbital Sciences dan Space X. NASA juga telah menanamkan investasi miliaran dolar Amerika kepada dua perusahaan tersebut dalam misi pengiriman astronot ke orbit. Menurut rencana, Space X mulai mengantarkan astronot ke angkasa luar pada 2017.

Begitu Antares meledak, saham Orbital Sciences langsung anjlok lebih dari 15 persen. Culbertson memaparkan bahwa perusahaannya akan mencari tahu akar masalah yang mengakibatkan ledakan pada Selasa malam tersebut.

“Kami tidak memperhitungkan kerugian yang harus kami tanggung karena insiden itu,'” jelasnya. Tetapi, Orbital Science telah mengasuransikan misi tersebut USD 200 juta (sekitar Rp 2,419 triliun).

Kemarin (29/10) Culbertson menjelaskan bahwa kini perusahaannya berfokus pada investigasi serta evakuasi bangkai Antares dan Cygnus. Sejak pagi, tim Orbital Sciences mulai menyisir area yang menjadi lokasi jatuhnya puing-puing roket dan kapsul kargo tersebut.

“Kami sudah melakukan investigasi awal dan tidak menemukan kerusakan atau kerugian lain di luar fasilitas milik kami ini,” ungkapnya.

Karena spesimen yang diusung Cygnus mengandung bahan kimia yang berbahaya, Culbertson mengimbau warga tidak menyentuh atau memungut puing-puing ledakan.

“Sebaiknya jangan menyimpan puing-puing roket dan kapsul kargo itu sebagai kenang-kenangan. Jangan pula memburu puing-puing di tepi pantai,” tegasnya. Dia berharap upaya evakuasi dan investigasi berjalan lancar.

“Insiden ini akan memaksa NASA berpikir ulang tentang program komersialnya. Tapi, ini juga bakal membuat Orbital Sciences merugi karena mereka hanya punya satu landasan pacu yang menjadi lokasi ledakan,” papar John Logdson, mantan direktur kebijakan angkasa luar pada George Washington University. Selain Orbital Sciences yang bermarkas di Virginia, NASA bergantung pada Space X di California.

Sementara itu, Rusia ikut prihatin mendengar insiden yang menimpa NASA. Kemarin Negeri Beruang Merah itu menawarkan bantuan kepada AS terkait dengan insiden Antares dan Cygnus.

“Jika NASA meminta bantuan kami untuk mengirimkan logistik ke ISS, kami akan melakukannya,” kata Alexei Krasnov, salah seorang pejabat Badan Angkasa Luar Rusia. Menurut rencana, Moskow mengirimkan logistik ke ISS pada pekan ini. (AP/AFP/hep/c14/ami)

ATLANTIK, SUMUTPOS.CO – Pengiriman logistik bagi astronot-astronot di Stasiun Angkasa Luar Internasional (ISS) tertunda.

Sebab, roket pengusung barang-barang keperluan para astronot itu meledak saat akan melesat ke angkasa luar pada Selasa malam (28/10). Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam ledakan roket tanpa awak tersebut.

“Kami akan menyelidiki penyebab ledakan dan tidak akan meluncurkan roket lain ke angkasa luar sebelum mengetahui penyebab ledakan,” terang Frank Culbertson, wakil presiden eksekutif Orbital Sciences, tidak lama setelah insiden terjadi.

Orbital Sciences adalah perusahaan swasta yang mengoperasikan roket tersebut. Pascaera pesawat ulang-alik, NASA memang memercayakan urusan logistik kepada swasta.

Ketika meledak, roket bernama Antares itu sedang mengusung kapsul kargo bernama Cygnus.

“Antares meledak sesaat setelah lepas landas dari landasan milik NASA di Pulau Wallops, Negara Bagian Virginia,” kata Bill Wrobel, direktur fasilitas luar angkasa milik NASA tersebut. Cygnus yang melekat pada badan Antares juga hancur berantakan.

Dalam hitungan detik, logistik yang diangkut Cygnus pun berhamburan ke udara. Culbertson mengungkapkan bahwa kapsul kargo itu membawa hasil percobaan dan perlengkapan untuk NASA.

Menurut kabar, bobot logistik milik NASA tersebut mencapai 2.270 kilogram. “Cygnus juga mengangkut beberapa paket makanan bagi para astronot di ISS,” ujarnya.

Di antara paket makanan tersebut, terdapat crab cakes ala Maryland yang sudah dikeringkan dan dibekukan. Makanan khas itu merupakan pesanan dari salah seorang astronot kelahiran Kota Baltimore, Negara Bagian Maryland, yang sudah lima bulan bertugas di ISS.

“Kami akan mengirimkan logistik dan bahan makanan pengganti ke ISS,” tutur Mike Suffredini, salah seorang manajer program NASA.

Meski kiriman logistik dan bahan makanan harus tertunda, menurut dia, para astronot di ISS tidak perlu khawatir. Sebab, mereka memiliki cadangan makanan yang masih cukup sampai akhir musim panas nanti.

Dia menyatakan prihatin atas insiden pada Selasa malam waktu setempat tersebut. Padahal, selama ini Orbital Sciences tidak pernah gagal.

Insiden Selasa malam itu memantik reaksi luas publik Negeri Paman Sam. NASA kembali menjadi sorotan karena mendelegasikan tugas-tugasnya kepada perusahaan swasta seperti Orbital Sciences dan Space X. NASA juga telah menanamkan investasi miliaran dolar Amerika kepada dua perusahaan tersebut dalam misi pengiriman astronot ke orbit. Menurut rencana, Space X mulai mengantarkan astronot ke angkasa luar pada 2017.

Begitu Antares meledak, saham Orbital Sciences langsung anjlok lebih dari 15 persen. Culbertson memaparkan bahwa perusahaannya akan mencari tahu akar masalah yang mengakibatkan ledakan pada Selasa malam tersebut.

“Kami tidak memperhitungkan kerugian yang harus kami tanggung karena insiden itu,'” jelasnya. Tetapi, Orbital Science telah mengasuransikan misi tersebut USD 200 juta (sekitar Rp 2,419 triliun).

Kemarin (29/10) Culbertson menjelaskan bahwa kini perusahaannya berfokus pada investigasi serta evakuasi bangkai Antares dan Cygnus. Sejak pagi, tim Orbital Sciences mulai menyisir area yang menjadi lokasi jatuhnya puing-puing roket dan kapsul kargo tersebut.

“Kami sudah melakukan investigasi awal dan tidak menemukan kerusakan atau kerugian lain di luar fasilitas milik kami ini,” ungkapnya.

Karena spesimen yang diusung Cygnus mengandung bahan kimia yang berbahaya, Culbertson mengimbau warga tidak menyentuh atau memungut puing-puing ledakan.

“Sebaiknya jangan menyimpan puing-puing roket dan kapsul kargo itu sebagai kenang-kenangan. Jangan pula memburu puing-puing di tepi pantai,” tegasnya. Dia berharap upaya evakuasi dan investigasi berjalan lancar.

“Insiden ini akan memaksa NASA berpikir ulang tentang program komersialnya. Tapi, ini juga bakal membuat Orbital Sciences merugi karena mereka hanya punya satu landasan pacu yang menjadi lokasi ledakan,” papar John Logdson, mantan direktur kebijakan angkasa luar pada George Washington University. Selain Orbital Sciences yang bermarkas di Virginia, NASA bergantung pada Space X di California.

Sementara itu, Rusia ikut prihatin mendengar insiden yang menimpa NASA. Kemarin Negeri Beruang Merah itu menawarkan bantuan kepada AS terkait dengan insiden Antares dan Cygnus.

“Jika NASA meminta bantuan kami untuk mengirimkan logistik ke ISS, kami akan melakukannya,” kata Alexei Krasnov, salah seorang pejabat Badan Angkasa Luar Rusia. Menurut rencana, Moskow mengirimkan logistik ke ISS pada pekan ini. (AP/AFP/hep/c14/ami)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/