BEIJING, SUMUTPOS.CO – Virus flu burung yang merenggut nyawa perempuan 73 tahun asal Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok, ternyata bukan H9N7. Melalui The Lancet, para pakar menyatakan bahwa virus mematikan yang sangat mungkin bisa menyebar antarmanusia itu adalah varian baru. Yakni H10N8.
“Kita tidak bisa memandang sebelah mata varian baru virus flu burung ini. Sebab, virus ini bisa saja menjangkitkan wabah,” terang beberapa pakar Eropa dalam jurnal kesehatan yang terbit tiap pekan tersebut kemarin (5/2). Lebih lanjut, mereka juga menyatakan bahwa varian virus flu tipe A seperti H10N8 itu belum pernah mereka ketahui sebelumnya.
Beberapa bulan terakhir Tiongkok memang kewalahan menghadapi flu burung yang merebak di sejumlah wilayah. Tapi, selama ini virus yang menjangkiti penduduk Tiongkok dan bahkan membunuh beberapa di antara mereka adalah H9N7. Mingbin Liu, dokter yang bertugas pada Centre for Disease Control and Prevention (CDCP) Nanchang, menyatakan bahwa virus H10N8 baru terdeteksi sekitar akhir tahun lalu.
“Kasus kedua yang melibatkan varian baru virus flu burung tersebut kami temukan di Provinsi Jiangxi pada 26 Januari lalu. Ini cukup memprihatinkan karena ternyata H10N8 terus berevolusi dan bersirkulasi serta menjangkiti lebih banyak orang,” ungkap Mingbin. Menurut para pakar, varian baru virus flu burung itu punya karakteristik genetika baru yang memungkinkan menular antarmanusia. (BBC/hep/c9/tia)
BEIJING, SUMUTPOS.CO – Virus flu burung yang merenggut nyawa perempuan 73 tahun asal Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok, ternyata bukan H9N7. Melalui The Lancet, para pakar menyatakan bahwa virus mematikan yang sangat mungkin bisa menyebar antarmanusia itu adalah varian baru. Yakni H10N8.
“Kita tidak bisa memandang sebelah mata varian baru virus flu burung ini. Sebab, virus ini bisa saja menjangkitkan wabah,” terang beberapa pakar Eropa dalam jurnal kesehatan yang terbit tiap pekan tersebut kemarin (5/2). Lebih lanjut, mereka juga menyatakan bahwa varian virus flu tipe A seperti H10N8 itu belum pernah mereka ketahui sebelumnya.
Beberapa bulan terakhir Tiongkok memang kewalahan menghadapi flu burung yang merebak di sejumlah wilayah. Tapi, selama ini virus yang menjangkiti penduduk Tiongkok dan bahkan membunuh beberapa di antara mereka adalah H9N7. Mingbin Liu, dokter yang bertugas pada Centre for Disease Control and Prevention (CDCP) Nanchang, menyatakan bahwa virus H10N8 baru terdeteksi sekitar akhir tahun lalu.
“Kasus kedua yang melibatkan varian baru virus flu burung tersebut kami temukan di Provinsi Jiangxi pada 26 Januari lalu. Ini cukup memprihatinkan karena ternyata H10N8 terus berevolusi dan bersirkulasi serta menjangkiti lebih banyak orang,” ungkap Mingbin. Menurut para pakar, varian baru virus flu burung itu punya karakteristik genetika baru yang memungkinkan menular antarmanusia. (BBC/hep/c9/tia)