Pembedahan laparoskopi yang tidak memerlukan sayatan-sayatan besar kini telah digunakan di seluruh dunia. Bersama penggunaan instrumen yang lebih peka dan lebih tepat, para pakar bedah juga mengembangkan prosedur baru yang menurunkan ketidaknyamanan dan pendarahan pasien, sehingga mendorong proses penyembuhan yang lebih cepat.
Seorang dokter Chile dan tim-nya menggagas metode baru yang mengurangi jumlah sayatan yang diperlukan.
Pembuangan kantung empedu adalah salah satu prosedur bedah paling umum di dunia, dan kini semakin banyak dilakukan menggunakan teknik laparoskopi .
Metode laparoskopi konvensional umumnya menggun akan empat sayatan kecil di perut dimana dokter bedah memasukkan instrumen dan memeriksa dengan kamera dan lampu sangat kecil.
Teknik yang lebih canggih hanya membutuhkan satu jalur masuk lewat pusar, tapi cara ini membatasi ruang gerak instrumen yang dimasukkan.
Kini, sebuah piranti kecil yang bisa dipindah-pindahkan dengan bantuan magnet berdaya kuat dari luar perut, memudahkan pembedahan tersebut.
“Jika kita membuat gerakan dengan magnet itu lewat dinding perut, kita punya jangkauan gerakan yang lebih banyak, dan membuat dokter bedah bisa menggunakan instrumen yang lebih fleksibel, yang membuatnya bisa melihat dan melakukan pembedahan dengan cara yang lebih baik,” kata Alberto Navarro, CEO Levita Magnetics.
Kantung empedu bisa dengan mudah dipindahkan lokasinya kemudian diputuskan sambungannya ke hati dan dikeluarkan lewat satu jalur masuk saja. Teknik jelas memberi manfaat bagi pasien.
“Saya pernah mengalami beberapa kasus sebelumnya, dan hanya perlu sedikit sayatan, dan pasien menyukainya. Pada akhirnya, pasien lebih mementingkan aspek estetika dibanding apa yang dilakukan di dalam tubuh mereka, sehingga jelas mereka lebih menyukai teknik ini,” tutur Eugenio.
Awal tahun ini, Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika FDA menyetujui metode baru ini untuk digunakan di Amerika.
US Society of Laparoendoscopic Surgeons menganugerahkan “Innovation 2016” kepada dokter Navarro. (voa)