Nia Agustina (17), warga Jalan Kelambir Lima Dusun 3 Gang Kapas, Deli Serdang kini harus melakukan perawatan itensif setelah melakukan beberapa kali operasi di anus dan organ intimnya. Hal ini berawal dari adanya benjolan seperti bisul di sekitar anusnya dan kemudian pindah ke organ intimnya, dan setelah diperiksa benjolan tersebut adalah tumor.
Awalnya, sejak pertama kali menstruasi, ia selalu mengalami keputihan yang berlebihan. Cairan yang setiap hari keluar itu berwarna kuning kental dan mengeluarkan bau tak sedap, karenanya ia selalu menggunakan pembalut kecil agar tidak lengket. Keputihan ini tidak terasa sakit, namun setelah beberapa bulan barulah ia merasa seperti orang ambien karena tidak tahan duduk lama.
“Baru terasa sakitnya, tidak tahan duduk, kayak ambien. Ternyata tumor, awalnya dahulu gejalanya sering keputihan yang berlebihan sampai berwarna kuning,” katanya, beberapa hari lalu.
Setelah itu, gejala tumor yang awalnya tidak diketahui oleh keluarga ini sudah diderita hampir satu tahun dan membuat kaki sebelah kiri Nia semakin kecil. Namun, kini tumor tersebut berhasil diangkat dengan jalan operasi di RS Adam Malik.
Melihat kasus yang dialami Nia, dr Iwan Rangkuti, dokter spesialis kulit dan kelamin mengatakan bahwa keputihan memang bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan munculnya tumor di kemaluan. Selain itu, keputihan juga bisa menghalangi sperma masuk dan menyebabkan wanita menjadi tidak subur, alias mandul.
“Karena itulah, bagi kaum perempuan, jangan pernah lalai dalam menjaga dan merawat alat kelaminnya. Walaupun keputihan itu dianggap lumrah saat menstruasi datang ataupun setelahnya, namun kebersihan pada alat vital harus tetap dijaga,” katanya.
Iwan menyarankan bagi semua kaum perempuan, agar cepat memeriksakan diri ke dokter, jika terjadi keputihan yang berlebihan. Baik itu keputihan yang berwarna kuning, abu-abu, berbentuk busa dan lainnya.
“Biasanya keputihan itu bau dan gatal, ini yang bahaya. Keputihan juga bisa diliat dari warnanya, untuk menandakan apakah itu bahaya atau tidak. Ada cairan keputihan itu yang berwarna putih, kuning, abu-abu dan berbentuk busa, ada yang mengental dan bertepung. Harus bisa dibedakan apakah itu muncul akibat bakteri atau jamur,” katanya.
Penyakit yang disebabkan keputihan, lanjutnya disebut dengan Tripomoniasis. Dimana penyakit yang ada pada organ intim, bentuknya seperti kumis-kumis dan inilah yang dapat menyebabkan tumor bahkan kemandulan.
“Adapun cara untuk merawat organ intim dari bakteri dan jamur antara lain adalah dengan selalu menjaga kebersihan di sekitar daerah V. Gantilah pakaian dalam sesering mungkin, agar tidak terjadi kelembapan yang akan memancing datangnya bakteri dan jamur, dan akhirnya menjadi keputihan yang bisa berdampak buruk bagi wanita,” katanya.
Tambahnya, sering membasuh alat vital dengan sabun yanh mengandung PH, untuk melindungi daerah kewanitaan. Basuhlah dengan air bersih daerah alat kelamin, setiap kali buang air. Bisa juga merawatnya dengan jamu-jamuan tradisional yang dianggap mampu menghilangkan bau pada organ intim. (mag-13)