32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Sakit Kalau Tak Ngesek

Amanda McLaughlin dan tunangannya.

SUMUTPOS.CO –  SEORANG perempuan asal Amerika Serikat, Amanda McLaughlin mengidap penyakit langka. Dalam kesehariannya, dia harus merasakan sakit luar biasa jika tidak melakukan hubungan seksual.

Alhasil, dia terpaksa mengemis kepada pacarnya untuk berhubungan intim sepanjang waktu karena kondisi langka yang membuatnya selalu terangsang.

Perempuan berusia 23 ini mengalami apa yang dikenal sebagai gangguan gigitan genital persisten (PGAD), yang membuatnya merasa selalu mengalami orgasme.

Jika dia tidak menuntaskan hasrat seksual dari tunangannya, JoJo maka dia mendapat banyak ketidaknyamanan di kaki dan panggulnya yang membuatnya harus mengurung diri di rumahnya.

“Anda akan berpikir bahwa Anda bisa berhubungan seks dan itu akan segera hilang, tapi ternyata tidak. Terkadang saya akan menangis dan memintanya untuk berhubungan seks dengan saya hanya untuk menghilangkan beberapa tekanan yang saya dapatkan di sana,” kata Amanda kepada BBC Three dokumenter Living Differently.

Pacarnya JoJo mengatakan bahwa dia belajar lebih banyak tentang kondisi pacarnya. Dia berkata, “Ketika dia pertama kali mengatakan bahwa saya tidak tahu bagaimana merasakannya tapi saya menyukainya, jadi saya siap. Semakin aku bisa belajar, semakin aku bisa membantunya. Aku akan membantunya sehingga dia bisa mendapatkan apapun yang dia butuhkan,” ujarnya.

Amanda juga harus menggunakan 30 perlakuan berbeda untuk mengatasi gejalanya dan juga menerapkan es ke area panggulnya. Dia pertama kali mengetahui ada yang tidak beres saat berusia 13 tahun, tetapi tidak mendapatkan diagnosis resminya sampai dia berusia 19 tahun.

Awalnya keluarganya tidak tahu ada yang salah dan mengira dia promiscuous. Ibu Amanda, Victoria mengatakan bahwa dia menganggap anaknya ‘pelacur’ pada awalnya tapi sekarang dia sudah mengerti kondisi putrinya.

“Ketika dia pertama kali aktif secara seksual, dia banyak berhubungan seks. Seluruh keluarga saya mengira dia pelacur. Saya meragukannya sepenuhnya, saya masih merasa bersalah,” ujar Victoria.

Dr Priyanka Gunta, asisten profesor neurologi di Michigan University, berharap bisa menemukan solusi untuk Amanda namun mengakui akan sulit karena kondisi ini jarang terjadi dan hanya ada sedikit penelitian mengenai hal tersebut.

“Saya tidak memiliki obat cepat untuk ini tapi kami akan mencoba beberapa terapi berbeda. Saya sangat berharap bisa membuatnya berfungsi dengan baik,” jelasnya dikutip dari Metro. (jpg/ras)

Amanda McLaughlin dan tunangannya.

SUMUTPOS.CO –  SEORANG perempuan asal Amerika Serikat, Amanda McLaughlin mengidap penyakit langka. Dalam kesehariannya, dia harus merasakan sakit luar biasa jika tidak melakukan hubungan seksual.

Alhasil, dia terpaksa mengemis kepada pacarnya untuk berhubungan intim sepanjang waktu karena kondisi langka yang membuatnya selalu terangsang.

Perempuan berusia 23 ini mengalami apa yang dikenal sebagai gangguan gigitan genital persisten (PGAD), yang membuatnya merasa selalu mengalami orgasme.

Jika dia tidak menuntaskan hasrat seksual dari tunangannya, JoJo maka dia mendapat banyak ketidaknyamanan di kaki dan panggulnya yang membuatnya harus mengurung diri di rumahnya.

“Anda akan berpikir bahwa Anda bisa berhubungan seks dan itu akan segera hilang, tapi ternyata tidak. Terkadang saya akan menangis dan memintanya untuk berhubungan seks dengan saya hanya untuk menghilangkan beberapa tekanan yang saya dapatkan di sana,” kata Amanda kepada BBC Three dokumenter Living Differently.

Pacarnya JoJo mengatakan bahwa dia belajar lebih banyak tentang kondisi pacarnya. Dia berkata, “Ketika dia pertama kali mengatakan bahwa saya tidak tahu bagaimana merasakannya tapi saya menyukainya, jadi saya siap. Semakin aku bisa belajar, semakin aku bisa membantunya. Aku akan membantunya sehingga dia bisa mendapatkan apapun yang dia butuhkan,” ujarnya.

Amanda juga harus menggunakan 30 perlakuan berbeda untuk mengatasi gejalanya dan juga menerapkan es ke area panggulnya. Dia pertama kali mengetahui ada yang tidak beres saat berusia 13 tahun, tetapi tidak mendapatkan diagnosis resminya sampai dia berusia 19 tahun.

Awalnya keluarganya tidak tahu ada yang salah dan mengira dia promiscuous. Ibu Amanda, Victoria mengatakan bahwa dia menganggap anaknya ‘pelacur’ pada awalnya tapi sekarang dia sudah mengerti kondisi putrinya.

“Ketika dia pertama kali aktif secara seksual, dia banyak berhubungan seks. Seluruh keluarga saya mengira dia pelacur. Saya meragukannya sepenuhnya, saya masih merasa bersalah,” ujar Victoria.

Dr Priyanka Gunta, asisten profesor neurologi di Michigan University, berharap bisa menemukan solusi untuk Amanda namun mengakui akan sulit karena kondisi ini jarang terjadi dan hanya ada sedikit penelitian mengenai hal tersebut.

“Saya tidak memiliki obat cepat untuk ini tapi kami akan mencoba beberapa terapi berbeda. Saya sangat berharap bisa membuatnya berfungsi dengan baik,” jelasnya dikutip dari Metro. (jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/