27.8 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Ternyata, Orang Gemuk Lebih Tahan Serangan Demensia

‘KEJUTAN’

Tim di Oxon Epidemiologi dan London School of Hygiene dan Tropical Medicine menganalisis rekam medis dari 1.958.191 orang yang rata-rata berusia 55 tahun, selama dua dekade.

Analisis yang paling konservatif menunjukkan orang kurus memiliki risiko 39% lebih besar terserang demensia dibandingkan dengan yang berbadan berat yang sehat.

“Ya, itu adalah kejutan,” kata pemimpin peneliti Dr Nawab Qizilbash.

Dia mengatakan kepada situs BBC News: “Sisi kontroversialnya adalah pengamatan bahwa orang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih rendah terhadap demensia dibandingkan orang dengan indeks massa tubuh normal dan sehat.

“Itu bertentangan dengan kebanyakan jika tidak semua penelitian yang telah dilakukan. Tetapi jika penelitian-penelitian itu dikumpulkan semua, penelitian kami masih lebih unggul dalam hal ukuran dan presisi.”

Penyakit jantung, stroke dan sejumlah kanker terkait dengan kelebihan berat badan. Tapi tidak demensia.
Penyakit jantung, stroke dan sejumlah kanker terkait dengan kelebihan berat badan. Tapi tidak demensia.

Penjelasan tentang efek pelindung masih sangat kurang. Ada sejumlah pikiran bahwa kekurangan vitamin D dan E berkontribusi terhadap demensia dan kecenderungan ini kurang umum pada yang makan lebih banyak.

Namun Dr Qizilbash mengatakan temuan itu bukan alasan untuk menumpuk berat badan.

“Anda tidak bisa lenggang kangkung dengan pikiran, bahwa baik-baik saja untuk kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. Bahkan jika ada efek perlindungan, hidup Anda bisa saja tidak cukup lama untuk mendapatkan manfaat itu,” tambahnya.

Penyakit jantung, stroke, diabetes, beberapa jenis kanker dan sejumlah penyakit lain, terkait dengan ukuran pinggang yang lebih besar. (bbc)

‘KEJUTAN’

Tim di Oxon Epidemiologi dan London School of Hygiene dan Tropical Medicine menganalisis rekam medis dari 1.958.191 orang yang rata-rata berusia 55 tahun, selama dua dekade.

Analisis yang paling konservatif menunjukkan orang kurus memiliki risiko 39% lebih besar terserang demensia dibandingkan dengan yang berbadan berat yang sehat.

“Ya, itu adalah kejutan,” kata pemimpin peneliti Dr Nawab Qizilbash.

Dia mengatakan kepada situs BBC News: “Sisi kontroversialnya adalah pengamatan bahwa orang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih rendah terhadap demensia dibandingkan orang dengan indeks massa tubuh normal dan sehat.

“Itu bertentangan dengan kebanyakan jika tidak semua penelitian yang telah dilakukan. Tetapi jika penelitian-penelitian itu dikumpulkan semua, penelitian kami masih lebih unggul dalam hal ukuran dan presisi.”

Penyakit jantung, stroke dan sejumlah kanker terkait dengan kelebihan berat badan. Tapi tidak demensia.
Penyakit jantung, stroke dan sejumlah kanker terkait dengan kelebihan berat badan. Tapi tidak demensia.

Penjelasan tentang efek pelindung masih sangat kurang. Ada sejumlah pikiran bahwa kekurangan vitamin D dan E berkontribusi terhadap demensia dan kecenderungan ini kurang umum pada yang makan lebih banyak.

Namun Dr Qizilbash mengatakan temuan itu bukan alasan untuk menumpuk berat badan.

“Anda tidak bisa lenggang kangkung dengan pikiran, bahwa baik-baik saja untuk kelebihan berat badan atau mengalami obesitas. Bahkan jika ada efek perlindungan, hidup Anda bisa saja tidak cukup lama untuk mendapatkan manfaat itu,” tambahnya.

Penyakit jantung, stroke, diabetes, beberapa jenis kanker dan sejumlah penyakit lain, terkait dengan ukuran pinggang yang lebih besar. (bbc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/