SUMUTPOS.CO – Mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui beberapa penyakit yang paling sering dan sangat berbahaya bagi para pria.
Berikut adalah gangguan kesehatan yang paling sering di derita pria.
1. Bladder Stones
“Menurut National Library of Medicine AS, batu kandung kemih adalah potongan-potongan keras penumpukan mineral dalam kandung kemih yang berkembang saat urin sangat terkonsentrasi,” kata urolog S. Adam Ramin, MD, seperti dilansir laman Yahoo Health, Rabu (17/6).
Meskipun batu kandung kemih sering tidak menimbulkan gejala namun kadang-kadang mereka menyebabkan nyeri perut bagian bawah, nyeri buang air kecil, urin berdarah dan bahkan nyeri pada Mr P.
Kesulitan sepenuhnya terletak pada bagaimana menghilangkan batu-batu yang terdapat pada kandung kemih dan bisa menjadi masalah bagi pria dengan pembesaran prostat, kerusakan saraf, peradangan atau batu ginjal. Batu-batu kecil sering bisa hilang dengan sendirinya. Tetapi batu yang lebih besar mungkin perlu intervensi medis dengan operasi atau cystolitholapaxy, prosedur yang menggunakan gelombang ultrasonik atau laser untuk memecah batu.
2. Varikokel
Mirip dengan varises yang terjadi di kaki, varikokel adalah vena membesar atau varises di skrotum. Sekitar 15 persen pria akan mengidap varikokel. Hal ini bisa mengakibatkan kualitas dan kuantitas sperma menurun.
“Kebanyakan pria dengan varikokel tidak memiliki gejala dan tidak memerlukan pengobatan. Namun jika kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau memengaruhi kemampuan pria untuk ayah seorang anak maka hal itu bisa diobati melalui pembedahan,” kata Ramin.
3. Kanker payudara pria
Menurut Breastcancer.org, ternyata laki-laki bisa juga menderita kanker payudara. Mereka sering menemukan kanker itu dengan merasakan benjolan.
“Seperti wanita, diagnosis dilakukan dengan mammogram atau USG,” kata Paul Gittens, MD, asisten profesor dan direktur disfungsi seksual, kesuburan pria dan andrologi di Montefiore Medical Center dan Albert Einstein College of Medicine di New York Kota dan direktur dan pendiri Philadelphia Pusat Sexual Medicine.
Faktor risiko termasuk sejarah keluarga, paparan radiasi, tingkat estrogen yang tinggi, dan beberapa kondisi genetik.