SUMUTPOS.CO – Pembengkakan di bagian leher tak bisa dianggap sepele. Menurut sebuah studi terbaru dari University of Exeter Medical School di Inggris yang dipublikasikan British Journal of General Practice, orang-orang yang mengalami pembengkakan leher secara terus menerus bisa jadi mereka mengalami limfoma (kanker dari sistem limfatik atau getah bening).
“Penelitian kami telah menunjukkan pentingnya menciptakan kesadaran akan limfoma atau kanker kelenjar getah bening jika leher Anda mengalami pembengkakan secara terus menerus,” kata Profesor Willie Hamilton dari University of Exeter Medical School seperti dilansir laman Health Me Up, Rabu (20/5).
Karenanya, pasien-pasien yang mengalam pembengkakan leher harus dirujuk ke ahli onkologi untuk penyelidikan lebih lanjut. “Tentu saja pembengkakan kelenjar bisa jadi disebabkan oleh infeksi tenggorokan, namun pada kanker mereka biasanya lebih besar dan menyakitkan,” kata Hamilton lebih lanjut.
Penelitian di University of Exeter Medical School juga menghasilkan sebuah kesimpulan untuk mencegah banyak kematian setiap tahun akibat limfoma. Dr Liz Shephard yang terlibat dalam penelitian itu menuturkan, diagnosis menjadi sangat penting untuk mencegah pembengkakan leher berujung pada kematian.
“Diagnosis dini sangat penting untuk mengurangi kematian akibat kanker ini. Kami sekarang berharap bahwa penelitian ini akan menjadi pedoman untuk membantu dokter menyelamatkan nyawa pasien yang mengidap limfoma,” katanya.(fny/jpnn)
Leher Bengkak? Waspadai Kanker Kelenjar Getah Bening
SUMUTPOS.CO – Pembengkakan di bagian leher tak bisa dianggap sepele. Menurut sebuah studi terbaru dari University of Exeter Medical School di Inggris yang dipublikasikan British Journal of General Practice, orang-orang yang mengalami pembengkakan leher secara terus menerus bisa jadi mereka mengalami limfoma (kanker dari sistem limfatik atau getah bening).
“Penelitian kami telah menunjukkan pentingnya menciptakan kesadaran akan limfoma atau kanker kelenjar getah bening jika leher Anda mengalami pembengkakan secara terus menerus,” kata Profesor Willie Hamilton dari University of Exeter Medical School seperti dilansir laman Health Me Up, Rabu (20/5).
Karenanya, pasien-pasien yang mengalam pembengkakan leher harus dirujuk ke ahli onkologi untuk penyelidikan lebih lanjut. “Tentu saja pembengkakan kelenjar bisa jadi disebabkan oleh infeksi tenggorokan, namun pada kanker mereka biasanya lebih besar dan menyakitkan,” kata Hamilton lebih lanjut.
Penelitian di University of Exeter Medical School juga menghasilkan sebuah kesimpulan untuk mencegah banyak kematian setiap tahun akibat limfoma. Dr Liz Shephard yang terlibat dalam penelitian itu menuturkan, diagnosis menjadi sangat penting untuk mencegah pembengkakan leher berujung pada kematian.
“Diagnosis dini sangat penting untuk mengurangi kematian akibat kanker ini. Kami sekarang berharap bahwa penelitian ini akan menjadi pedoman untuk membantu dokter menyelamatkan nyawa pasien yang mengidap limfoma,” katanya.(fny/jpnn)