SUMUTPOS.CO – Tes darah dan air liur Ebola selama 15 menit akan diuji coba di Guinea, Afrika barat.
Laboratorium bertenaga matahari yang mudah dipindahkan akan memberikan hasil enam kali lebih cepat dibandingkan tes yang saat ini dipakai di kawasan yang paling menderita wabah ebola tersebut.
Para peneliti yang terlibat mengatakan diagnosa yang lebih cepat akan meningkatkan kemungkinan selamat dan mengurangi pemindahan virus.
Percobaan ini dilakukan di pusat perawatan Ebola di Conakry, Guinea, lapor wartawan BBC James Gallagher.
Ebola saat ini didiagnosa dengan mencari materi genetika virus pada darah pasien namun diperlukan laboratorium khusus yang dapat mempertahankan komponen tes pada suhu yang sangat rendah.
Pasien di Conakry akan tetap menjalani tes yang lazim dilakukan tetapi metode baru yang lebih cepat akan diuji coba pada saat yang sama agar hasilnya dapat dibandingkan.
Proyek ini dipimpin Pasteur Institute di Dakar, Senegal, dengan menggunakan ‘laboratorium koper’ dengan dana antara lain dari lembaga sosial kesehatan, Wellcome Trust, dan Kementerian Pembangunan Internasional Inggris. (BBC)