30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ini Cara Atasi Penis yang Terjebak di Dalam Vagina

 

Penis captivus
Penis captivus

SUMUTPOS,CO – Tidak selalu berjalan mulus. Ada kondisi yang seringkali meresahkan pasangan ketika sedang bercinta. Salah satunya penis captivus, yaitu terjebaknya penis ketika sedang penetrasi. Bagaimanakah penanganannya?

Penis captivus adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi. Dalam dunia medis, penis captivus kali pertama tercatat pada tahun 1884. Dalam kasus ini, otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis.

Terkadang meskipun ereksi pria sudah hilang, ia tetap tidak bisa menariknya keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis.

“Ketika penis berada dalam vagina, ia akan menjadi semakin membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi seirama saat orgasme. Ketika keduanya terjadi, penis bisa saja terjebak. Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, barulah kemudian mereka bisa terpisah,” kata direktur klinis gender dan obat-obatan seksual untuk Devon Partnership NHS Trust, Inggris, Dr. John Dean, seperti dilansir laman NewSits, Rabu (29/1).

Dr. Dean juga mencatat bahwa seorang wanita yang mengalami kontraksi berirama selama orgasme bisa juga karena vaginismus. Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disadari setiap kali ada upaya penetrasi, baik berupa jari maupun penis. Dapat membuat wanita merasa nyeri, kondisi ini sering membuat hubungan intim menjadi terasa sulit.

Lakukan pemeriksaan medis ke dokter jika memang merasa adanya nyeri dan beberapa kali mengalami kondisi terjebak seperti ini. Sebab selain karena masalah psikis yang bisa diatasi dengan terapi seks dan konseling, beberapa faktor fisik lainnya juga bisa menyebabkan vaginismus. Jika memang disebabkan karena masalah fisik, vaginismus dapat diatasi dengan obat-obatan yang tepat.

“Dibutuhkan sekitar beberapa menit bagi pasangan yang mengalami penis captivus untuk memisahkan diri. Tapi saya pernah mendengar ada pula yang bisa berpisah selama hitungan detik saja, antara 5 hingga 10 detik,” pungkasnya.(fny/jpnn)

 

Penis captivus
Penis captivus

SUMUTPOS,CO – Tidak selalu berjalan mulus. Ada kondisi yang seringkali meresahkan pasangan ketika sedang bercinta. Salah satunya penis captivus, yaitu terjebaknya penis ketika sedang penetrasi. Bagaimanakah penanganannya?

Penis captivus adalah istilah medis ketika penis terkunci di dalam vagina selama penetrasi. Dalam dunia medis, penis captivus kali pertama tercatat pada tahun 1884. Dalam kasus ini, otot vagina wanita berkontraksi dan menekan penis.

Terkadang meskipun ereksi pria sudah hilang, ia tetap tidak bisa menariknya keluar. Sampai saat ini, kondisi ini masih menjadi perdebatan di kalangan medis.

“Ketika penis berada dalam vagina, ia akan menjadi semakin membesar. Sementara itu, otot-otot dasar panggul beberapa wanita akan berkontraksi seirama saat orgasme. Ketika keduanya terjadi, penis bisa saja terjebak. Sampai otot-otot vagina rileks dan ereksi sudah mulai hilang, barulah kemudian mereka bisa terpisah,” kata direktur klinis gender dan obat-obatan seksual untuk Devon Partnership NHS Trust, Inggris, Dr. John Dean, seperti dilansir laman NewSits, Rabu (29/1).

Dr. Dean juga mencatat bahwa seorang wanita yang mengalami kontraksi berirama selama orgasme bisa juga karena vaginismus. Vaginismus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina yang tidak disadari setiap kali ada upaya penetrasi, baik berupa jari maupun penis. Dapat membuat wanita merasa nyeri, kondisi ini sering membuat hubungan intim menjadi terasa sulit.

Lakukan pemeriksaan medis ke dokter jika memang merasa adanya nyeri dan beberapa kali mengalami kondisi terjebak seperti ini. Sebab selain karena masalah psikis yang bisa diatasi dengan terapi seks dan konseling, beberapa faktor fisik lainnya juga bisa menyebabkan vaginismus. Jika memang disebabkan karena masalah fisik, vaginismus dapat diatasi dengan obat-obatan yang tepat.

“Dibutuhkan sekitar beberapa menit bagi pasangan yang mengalami penis captivus untuk memisahkan diri. Tapi saya pernah mendengar ada pula yang bisa berpisah selama hitungan detik saja, antara 5 hingga 10 detik,” pungkasnya.(fny/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/