Tubuh kita pada dasarnya memiliki mekanisme perlindungan terhadap gangguan datang dari luar tubuh. Demikian juga yang terjadi pada vagina.
Bila ada kotoran, vagina memiliki mekanisme pembersihan sendiri dengan mengandalkan koloni bakteri normal yang menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitar alat vital. Namun, sayang keseimbangan dapat terganggu bila pemiliknya tidak begitu peduli dengan organnya.
‘’Bila tidak dijaga dan dirawat dengan baik dan benar, akan membuat petaka bagi wanita itu sendiri. Misalnya gatal dan menimbulkan bau. Nah, karena itu kebersihan organ reproduksi wanita ini harus maksimal dilakukan,”ujar Konselor Kesehatan dan Staf Humas RS Pringadi Medan, Nelly.
Salah satu yang diperhatikan, ujarnya, adalah kebersihan. ‘’Karena itu, rajinlah membersihkan alat kelamin ini. usahakan untuk mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari,” ujar Konselor Kesehatan dan Staf Humas RS Pringadi Medan, Nelly.
Penggunaan celana basah atau celana dalam terlalu ketat misalnya dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme di dalam dan di sekitar organ vital. ‘’Karena itu usahakan untuk mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari,” lanjut Nelly.
Masalah gatal-gatal pada sekitar kelamin wanita sudah menjadi penyakit yang sering diderita wanita. Bahkan, sebagian mereka memilih menggunakan pembersih yang dijual bebas di pasaran. “Kalau mau pakai produk pembersih, perhatikan PH atau zat asam yang dikandungnya. Semakin tinggi, semakin buruk dampaknya,”tambah Nelly.
Dalam keadaan tertentu, perawatan vagina tidak cukup hanya membersihkan bagian luar. Bagian dalam pun perlu dilakukan. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan dalam rangka merawat organ reproduksi wanita ini. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda pertimbangkan;
1. Bilas dengan cairan pembersih
Cairan pembersih khusus biasanya digunakan dengan cara menyemprotkannya ke dalam vagina. Dengan bahan aktif yang mampu melumpuhkan bakteri, kuman serta jamur, cairan pembilas ini bisa digunakan dalam beberapa menit. Biasanya penggunaanya harus dengan pengawasan dokter.
2. Sinar laser
Laser digunakan karena obat yang biasanya digunakan untuk membunuh kuman di vagina biasanya butuh waktu lama. Apalagi kalau terjadi resistensi obat. Laser yang digunakan biasanya jenis level rendah atau low level laser therapy.
3. Terapi Ozon
Dr. Mulyadi Tedjapranata, MD, dari Klinik Medizone menyebutkan metode penggunaan terapi ozon ini layaknya menggunakan cairan pembersih. Dengan alat yang disebut vaginal insuflation, ozon dimasukkan ke organ kewanitaan dalam takaran tertentu (tergantung kasus).
4. Penguapan Hangat
Dalam ritus perawatan tubuh secara tradisional, penguapan hangat biasanya juga digunakan untuk vagina. Meksi begitu, penguapan jelas tidak efektif membunuh mikroorganisme. Penguapan ini biasanya menggunakan ramuan wewangian sehingga menghangatkan dan membuat vagina wangi.
5. Gurah Vagina
Meski ada yang menawarkan dan mencoba melakukan langkah ini, cara seperti ini diragukan efektivitasnya. Apalagi yang menanganinya jelas-jelas bukan dokter. Bisa jadi, semua mikrooganisme, baik yang merugikan maupun yang normal akan mati dan hilang dari vagina.
6. Spa Vagina
Ini adalah metode perawatan bagian reproduksi wanita yang menggabungkan berbagai terapi kuno. Ada teknik pengasapan atau penguapan. Ada juga teknik pijat akupresur yang diterapkan pada seluruh tubuh dan terutama vagina.
7. Kuras Vagina
Ini adalah pengontrolan dan pembersihan vagina sampai ke mulut serta rongga rahim. Langkah ini menjadi tindakan awal supaya jamur atau kuman tidak merembet sampai ke rongga rahim atau saluran telur . (ram/bbs)