28.9 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Garuda Aceh-Jakarta Diteror Bom

DELISERDANG- Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 tujuan Aceh-Jakarta diteror bom, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Blang Bintang, Banda Aceh, Jumat (18/10) siang.

Sang pilot yang menerima laporan dari Jakarta, langsung melakukan take off di runway 23 Bandara Internasional Kualanamu.

Djamal Amri, Manager On Duty Bandara Kualanamu membenarkan adanya teror di pesawat Garuda.

“Iya benar. Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 143 dari Aceh tujuan Jakarta diteror bom,” ujar Djamal, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jum’at (18/10) malam.

Dikatakan Djamal, sekitar pukul 12.36 wib, pesawat tersebut melakukan pendaratan di bandara Kualanamu. Saat itu, petugas bandara langsung mengecek kebenaran teror bom tersebut.

“Tapi pendaratan itu sebenarnya bukan karena ada teror bom. Karena pesawat itu memamg harus transit di Bandara Kualanamu,” sebutnya.

Djamal bilang, ancaman teror bom itu datang dari Jakarta. Setelah 10 menit diperiksa, dipastikan teror tersebut tidk benar.

“Pesawat langsung melanjutkan penerbangan secara normal. Tidak ditemukan keberadaan bom di dalam pesawat,” tukasnya.

Hingga kini, tak ada pihak yang berani memastikan siapa pemberi teror tersebut.

Widyo mewakili pihak Garuda Indonesia hingga saat ini belum memberikan keterangan, terkait teror bom tersebut. (mag-1) Powered by Telkomsel BlackBerry

DELISERDANG- Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 143 tujuan Aceh-Jakarta diteror bom, sesaat setelah lepas landas dari Bandara Blang Bintang, Banda Aceh, Jumat (18/10) siang.

Sang pilot yang menerima laporan dari Jakarta, langsung melakukan take off di runway 23 Bandara Internasional Kualanamu.

Djamal Amri, Manager On Duty Bandara Kualanamu membenarkan adanya teror di pesawat Garuda.

“Iya benar. Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 143 dari Aceh tujuan Jakarta diteror bom,” ujar Djamal, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jum’at (18/10) malam.

Dikatakan Djamal, sekitar pukul 12.36 wib, pesawat tersebut melakukan pendaratan di bandara Kualanamu. Saat itu, petugas bandara langsung mengecek kebenaran teror bom tersebut.

“Tapi pendaratan itu sebenarnya bukan karena ada teror bom. Karena pesawat itu memamg harus transit di Bandara Kualanamu,” sebutnya.

Djamal bilang, ancaman teror bom itu datang dari Jakarta. Setelah 10 menit diperiksa, dipastikan teror tersebut tidk benar.

“Pesawat langsung melanjutkan penerbangan secara normal. Tidak ditemukan keberadaan bom di dalam pesawat,” tukasnya.

Hingga kini, tak ada pihak yang berani memastikan siapa pemberi teror tersebut.

Widyo mewakili pihak Garuda Indonesia hingga saat ini belum memberikan keterangan, terkait teror bom tersebut. (mag-1) Powered by Telkomsel BlackBerry

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/