25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Dedi Tamba Gantung Diri di Pohon Nangka

MEDAN- Dodi Tamba (25), warga Jalan Pintu Air, Kecamatan Medan Kota nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah orang tuanya di Dusun II, Desa Marendal II, Kecamatan Patumbak, Selasa (27/8) siang.

Jasad korban pertama kali ditemukan warga tergantung di pohon nangka dengan menggunakan kain, tak jauh dari kediaman orang tuanya. Melihat kejadian itu, warga kemudian memberitahukannya kepada keluarga korban.

Tidak ada yang tau pasti apa yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. Namun, paman korban yang akrab disapa pak Merry Tamba menyebut, sebelum bunuh diri korban sempat meminta dibelikan angkot.

“Dua minggu lalu, dia (dedi,red) pernah minta dibelikan angkot agar dia ada kerja. Si Dedi ini masih lajang,” katanya.

Tapi, karena permintaan korban tak kunjung dipenuhi oleh orang tuanya, diapun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Mungkin itu penyebab kenapa dia nekat bunuh diri. Soalnya setau saya, korban tidak ada mempunyai permasalahan serius lagi,” ungkapnya.

Kejadian ini sempat menghebohkan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Untuk memastikan korban murni bunuh diri, pihak keluarga membawa jenazah korban ke RS Pirngadi untuk diotopsi.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Hatopan Silitonga saat dikonfirmasi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terlihat di tubuh korban. “Sepertinya murni bunuh diri. Tapi untuk memastikannya, keluarga membawa jenazah ke RS Pirngadi Medan,” sebut Hatopan.

Suasana haru terlihat saat jenazah korban diboyong ke rumah duka, usai diotopsi. (mag-1)

MEDAN- Dodi Tamba (25), warga Jalan Pintu Air, Kecamatan Medan Kota nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah orang tuanya di Dusun II, Desa Marendal II, Kecamatan Patumbak, Selasa (27/8) siang.

Jasad korban pertama kali ditemukan warga tergantung di pohon nangka dengan menggunakan kain, tak jauh dari kediaman orang tuanya. Melihat kejadian itu, warga kemudian memberitahukannya kepada keluarga korban.

Tidak ada yang tau pasti apa yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. Namun, paman korban yang akrab disapa pak Merry Tamba menyebut, sebelum bunuh diri korban sempat meminta dibelikan angkot.

“Dua minggu lalu, dia (dedi,red) pernah minta dibelikan angkot agar dia ada kerja. Si Dedi ini masih lajang,” katanya.

Tapi, karena permintaan korban tak kunjung dipenuhi oleh orang tuanya, diapun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. “Mungkin itu penyebab kenapa dia nekat bunuh diri. Soalnya setau saya, korban tidak ada mempunyai permasalahan serius lagi,” ungkapnya.

Kejadian ini sempat menghebohkan warga yang tinggal di sekitar lokasi. Untuk memastikan korban murni bunuh diri, pihak keluarga membawa jenazah korban ke RS Pirngadi untuk diotopsi.

Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Hatopan Silitonga saat dikonfirmasi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang terlihat di tubuh korban. “Sepertinya murni bunuh diri. Tapi untuk memastikannya, keluarga membawa jenazah ke RS Pirngadi Medan,” sebut Hatopan.

Suasana haru terlihat saat jenazah korban diboyong ke rumah duka, usai diotopsi. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/