25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kejar Ilmu Bukan Kejar Ijazah

Anggota DPRD Sumut Komisi E, Taufan Ginting mengatakan, bangsa bisa maju jika sarana dan prasaranan pendidikannya mencukupi serta berkualitas. Tapi, bila ada kampusnya hanya satu pintu rumah toko akan menjadi sulit pendidikan berkualitas.

“Bila pemerintah ingin bangsa ini maju, seharusnya pendidikan menjadi hal utama yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Politisi dari PDI-Perjuangan itu menyatakan, terkait kampus-kampus yang memafaatkan gedung ruko satu atau hanya dua ruko sudah cukup menjamur di Kota Medan. “Inilah karena mudahnya mengurus izin, harusnya pemerintah memberikan syarat dan kriteria yang sesuai untuk menciptakan pendidikan berkualitas,” katanya.

Dia berpendapat, kampus dengan fasilitas yang kurang lengkap sebaiknya jangan membuat promosi-promosi yang memudahkan mahasiswa berkualiah. Sehingga arahnya bisa kepada banyak praktik jual-beli ijazah terjadi di Sumut.

“Inilah yang semestinya tidak terjadi, sudah menjadi keharusan pemerintah melalui PTS yang sudah diberi izin memberikan pendidikan terbaik un tuk anak bangsanya dalam menimba ilmu,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tak gampang tergiur dengan promosi yang memudahkan calon mahasiswa menamatkan studinya. Karena studi itu bagian dari menempah diri untuk mendapatkan ilmu, dan kelak dimanfaatkan dalam dunia kerja. “Kuliah itu jangan kejar ijazah, tapi mengejar ilmu,” imbaunya. (mag-5)

Anggota DPRD Sumut Komisi E, Taufan Ginting mengatakan, bangsa bisa maju jika sarana dan prasaranan pendidikannya mencukupi serta berkualitas. Tapi, bila ada kampusnya hanya satu pintu rumah toko akan menjadi sulit pendidikan berkualitas.

“Bila pemerintah ingin bangsa ini maju, seharusnya pendidikan menjadi hal utama yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Politisi dari PDI-Perjuangan itu menyatakan, terkait kampus-kampus yang memafaatkan gedung ruko satu atau hanya dua ruko sudah cukup menjamur di Kota Medan. “Inilah karena mudahnya mengurus izin, harusnya pemerintah memberikan syarat dan kriteria yang sesuai untuk menciptakan pendidikan berkualitas,” katanya.

Dia berpendapat, kampus dengan fasilitas yang kurang lengkap sebaiknya jangan membuat promosi-promosi yang memudahkan mahasiswa berkualiah. Sehingga arahnya bisa kepada banyak praktik jual-beli ijazah terjadi di Sumut.

“Inilah yang semestinya tidak terjadi, sudah menjadi keharusan pemerintah melalui PTS yang sudah diberi izin memberikan pendidikan terbaik un tuk anak bangsanya dalam menimba ilmu,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tak gampang tergiur dengan promosi yang memudahkan calon mahasiswa menamatkan studinya. Karena studi itu bagian dari menempah diri untuk mendapatkan ilmu, dan kelak dimanfaatkan dalam dunia kerja. “Kuliah itu jangan kejar ijazah, tapi mengejar ilmu,” imbaunya. (mag-5)

Artikel Terkait

Tragedi Akhir Tahun si Logo Merah

Incar Bule karena Hasil Lebih Besar

Baru Mudik Usai Lebaran

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/