Mengubah imejdari bintang empat ke bintang lima dalam maskapai penerbangan, bukanlah hal yang mudah. Tetapi, setidaknya, jalan sulit ini sedang ditempuh oleh Garuda Indonesia. Salahsatu yang dilakukan adalah memperbaiki pelayanan. Terutama bagi para pramugari yang berhadapan langsung dengan penumpang.
Standar pramugari yang diberikanpun bukan hanya cantik. Tetapi, harus memiliki kualitas dan kredibilitas dalam bekerja. Dengan kata lain, inner beauty yang setidaknya harus dimiliki.
Selain memaksimalkan pelayanan dari tenaga kerja (SDM), Garuda Indonesia juga meningkatkan kualitas dalam masa hidup moda transportasinya. Pada 2012, usia pesawat Garuda Indonesia sekitar 5,2 tahun. Dan bila dibandingkan dengan pesaingnya, produk Garuda Indonesia lebih baik. “Kita sudah mulai menargetkan untuk penambahan pesawat sebanyak 24 hingga 26 pesawat setiap tahunnya. Dengan kata lain, ada sekitar 2 pesawat setiap bulannya,” jelas General Manager Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin.
Peningkatan juga dilakukan dalam menambah sayap penerbangan. Saat ini, bukan hanya kota besar yang menjadi tujuan utama Garuda Indonesia, tetapi juga daerah tingkat II yang memang memiliki potensi dalam hal ini.
Dalam hubungan sosialnya, Garuda Indonesia bukan hanya mementingkan keuntungan sebesar-besarnya. Sebaliknya, keakraban dan kepedulian paran karyawan pada perusahaan yang menaunginya juga dilakukan. Terbukti, sejak 2007 yang lalu, perusahaan ini selalu melakukan kegiatan bersama dalam membersihkan pesawat. Aircraft Cleaning Garuda Indonesia biasanya dilakukan satu tahun sekali.
“Dalam kegiatan ini, para petinggi dan karyawan secara bersamaan membersihkan pesawat. Dengan maksud, muncul kepedulian untuk menjaga asset perusahaan. Apalagi, perusahaan kita memang berorientasi pada pelayanan, sehingga kebersihan merupakan faktor penting,” tambah Syamsuddin. (*)