24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Mulai Kawat Berduri Hingga Tari Gangnam Style

Dampak dari aksi demo yang meminta kenaikan UMP berimbas kepada petugas. Soalnya petugas kepolisan harus ekstra ketat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satu buktinya ratusan polisi membentuk memblokade pintu masuk menuju Terminal Peti Kemas dan Pelabuhan Ujung Baru, Belawan, Medan, untuk mengantisipasi masuknya para buruh ke kawasan itu. Beberapa peti kemas juga dipalangkan sebagai barikade.

Polisi yang berasal dari Brimob dan Sabhara mengenakan pakaian anti huru-hara berbaris rapi kenakan tameng. Mereka sudah bersiaga sejak pagi. “Personel kita hanya membantu pengamanan, untuk teknis mengendalian di sini dari Polres Belawan,” kata Kepala Satuan Brimob Daerah Sumut Kombes Setyo Boedi kepada wartawan di Belawan.

Di belakang barisan polisi itu terdapat tiga peti kemas kosong yang dipalangkan menutup jalan. Hanya satu jalur masuk yang diizinkan untuk melintas bagi warga sekitar Gabion. Itu pun harus menunjukkan KTP.

Hingga pukul 12.30 WIB, ribuan buruh yang berdemo, masih belum mendekat ke kawasan yang diblokade ini. Mereka masih terpecah di berbagai lokasi. Kelompok mereka terbagi berdasarkan organisasi buruh masing-masing. Beberapa kelompok kecil buruh ada sempat mendekat ke kawasan yang diblokade ini dan langsung disuruh balik kanan.

Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Iwan Hari mengatakan sebanyak 4.000 petugas gabungan Polri dan TNI dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa para buruh  di Medan, Sumatera Utara. Para buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) menjadi Rp2,2 juta. “Personel tersebut diturunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di objek vital di Medan,” kata Kombes Pol Iwan Hari.

Dia menjelaskan, dari 4.000 personel itu, sebanyak 220 orang di antaranya merupakan anggota TNI AU, 300 dari TNI AD, dan 20 personel TNI AL. Sementara sisanya merupakan anggota polisi di jajaran Polda Sumatera Utara.

“Protap yang dijalankan yaitu dari negoisasi, pencegahan, hingga tindakan tegas,” jelasnya.

Sementara itu, objek vital yang akan menjadi sasaran aksi adalah Kantor Gubernur Sumut, Gedung DPRD Sumatera Utara, Bandara Polonia Medan, dan pintu Tol Tanjung Morawa. Sementara untuk mengantisipasi aksi anarkistis, petugas memasang kawat berduri, menyiagakan mobil water cannon, dan barracuda.

Selain itu saat ujuk rasa buruh di depan Kantor Gubsu Jalan Pangeran Diponegoro Medan petugas terlihat berbeda dari biasanya. Polwan yang biasanya terlihat serius mengamankan aksi demo, kali ini para Polwan malah menari Gangnam Style di depan para buruh. Polwan menari diiringi lagu Gangnam Style dari pengeras suara yang dibawa mobil komando buruh. Semula mereka terlihat malu-malu. Namun, setelah dapat lampu hijau dari atasannya, mereka pun menari bersama.

Aksi polwan ini menjadi tontonan buruh yang berunjuk rasa. Sebagian bahkan mengabadikannya menggunakan kamera ponsel. Buruh pun bersorak dan bertepuk tangan setelah lagu usai dan polwan berhenti menari.(bbs/jpnn)

Dampak dari aksi demo yang meminta kenaikan UMP berimbas kepada petugas. Soalnya petugas kepolisan harus ekstra ketat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satu buktinya ratusan polisi membentuk memblokade pintu masuk menuju Terminal Peti Kemas dan Pelabuhan Ujung Baru, Belawan, Medan, untuk mengantisipasi masuknya para buruh ke kawasan itu. Beberapa peti kemas juga dipalangkan sebagai barikade.

Polisi yang berasal dari Brimob dan Sabhara mengenakan pakaian anti huru-hara berbaris rapi kenakan tameng. Mereka sudah bersiaga sejak pagi. “Personel kita hanya membantu pengamanan, untuk teknis mengendalian di sini dari Polres Belawan,” kata Kepala Satuan Brimob Daerah Sumut Kombes Setyo Boedi kepada wartawan di Belawan.

Di belakang barisan polisi itu terdapat tiga peti kemas kosong yang dipalangkan menutup jalan. Hanya satu jalur masuk yang diizinkan untuk melintas bagi warga sekitar Gabion. Itu pun harus menunjukkan KTP.

Hingga pukul 12.30 WIB, ribuan buruh yang berdemo, masih belum mendekat ke kawasan yang diblokade ini. Mereka masih terpecah di berbagai lokasi. Kelompok mereka terbagi berdasarkan organisasi buruh masing-masing. Beberapa kelompok kecil buruh ada sempat mendekat ke kawasan yang diblokade ini dan langsung disuruh balik kanan.

Karo Ops Polda Sumut Kombes Pol Iwan Hari mengatakan sebanyak 4.000 petugas gabungan Polri dan TNI dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa para buruh  di Medan, Sumatera Utara. Para buruh menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) menjadi Rp2,2 juta. “Personel tersebut diturunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di objek vital di Medan,” kata Kombes Pol Iwan Hari.

Dia menjelaskan, dari 4.000 personel itu, sebanyak 220 orang di antaranya merupakan anggota TNI AU, 300 dari TNI AD, dan 20 personel TNI AL. Sementara sisanya merupakan anggota polisi di jajaran Polda Sumatera Utara.

“Protap yang dijalankan yaitu dari negoisasi, pencegahan, hingga tindakan tegas,” jelasnya.

Sementara itu, objek vital yang akan menjadi sasaran aksi adalah Kantor Gubernur Sumut, Gedung DPRD Sumatera Utara, Bandara Polonia Medan, dan pintu Tol Tanjung Morawa. Sementara untuk mengantisipasi aksi anarkistis, petugas memasang kawat berduri, menyiagakan mobil water cannon, dan barracuda.

Selain itu saat ujuk rasa buruh di depan Kantor Gubsu Jalan Pangeran Diponegoro Medan petugas terlihat berbeda dari biasanya. Polwan yang biasanya terlihat serius mengamankan aksi demo, kali ini para Polwan malah menari Gangnam Style di depan para buruh. Polwan menari diiringi lagu Gangnam Style dari pengeras suara yang dibawa mobil komando buruh. Semula mereka terlihat malu-malu. Namun, setelah dapat lampu hijau dari atasannya, mereka pun menari bersama.

Aksi polwan ini menjadi tontonan buruh yang berunjuk rasa. Sebagian bahkan mengabadikannya menggunakan kamera ponsel. Buruh pun bersorak dan bertepuk tangan setelah lagu usai dan polwan berhenti menari.(bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Tragedi Akhir Tahun si Logo Merah

Incar Bule karena Hasil Lebih Besar

Baru Mudik Usai Lebaran

Terpopuler

Artikel Terbaru

/